Senin, 15 Desember 2014

SERUNYA ORANG TUA MENJADI GURU

Serunya orang tua menjadi guru di depan anak-anak mereka yang biasanya diajar oleh guru-guru. Namun pada kali ini di kegiatan Parent Teaching yang mengajar di kelas-kelas adalah orang tua-orang tua hebat yang bersedia mengajarkan ilmu dan pengalamannya kepada para siswa. Berbagai profesi dihadirkan oleh panitia yang merupakan gabungan dari Sie Pendidikan OSIS, Sie Pendidikan POMG serta panitia dari guru. Kegiatan ini dilaksanakan pasca UAS I pada hari Selasa, 16 Desember 2014.



Gambar: suasana kegiatan parent teaching

 Pada acara pembukaan, yang diisi dengan sambutan ketua panitia dari OSIS, sambutan kepala sekolah dan ketua POMG dilanjutkan dengan perkenalan orang-orang tua murid di depan seluruh siswa. Orang tua yang akan menjadi guru memiliki latar belakang yang heterogen diantaranya adalah: Brigjen TNI, Dokter, Engineering, Psikolog Industri, Model, Konsultan Pajak, Penulis, Pengusaha, Ahli IT, Konstruksi, dan lain-lain.


Kehadiran orang tua di sekolah dan bersedia menjadi guru untuk memberikan pengalaman dan membagi sukses merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi sekolah hal ini dikarenakan budaya dan iklim sekolah yang sehat dapat terbangun dan terwujud di sekolah. Kunci keberhasilan pendidikan bukan terletak pada kemampuan guru semata, namun yang tidak kalah penting adalah kerjasama dan saling mempercayai antar sekolah, orang tua, murid dan guru serta masyarakat. Tanpa ada kerjasama yang baik akan sulit sebuah sekolah mencapai tujuan dan harapannya.


Gambar: Penyerahan sertifikat kepada para nara sumber
Terima kasih kepada seluruh orang tua yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk hadir dan berbagi dengan anak-anak didik kami. Sesuai dengan tema "Your Passion, our inspiration" semoga dapat menjadi inspirasi terbaik untuk anak-anak didik kami. Selamat dan sukses serta keberkahan selalu Allah SWT limpahkan kepada Bapak/ ibu narasumber Parent Teaching, sebagai Orang tua-Orang tua yang Hebat!

MAS ANIS BASWEDAN IKUT FUN WALK KELUARGA BESAR LABSCHOOL

Keluarga besar Labschool melakukan kegiatan One Labs yaitu kegiatan jalan santai dan olah raga bersama yang dilakukan keluarga besar Labschool dengan memanfaatkan Car Free Day (CFD) di jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat pada hari Minggu 14 Desember 2014 sekaligus memperingati Hari Nusantara yang ke 57. Kegiatan ini diikuti oleh civitas Labschool Rawamanguun, Kebayoran dan Cibubur dari unsur siswa, guru, karyawan, orang tua serta para alumni.

Gambar: Mas Anis Baswedan ikut gabung di Funwalk Labschool (sumber FB Friends)

Kegiatan Fun walk ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dimana pada tahun 2010 merupakan tahun pertama dan pada tahun 2012 dilakukan untuk yang kedua, pada Fun Walk yang pertama dan kedua panitia penyelenggara berasal dari POMG Labschool Rawamangun Jakarta dan pada tahun 2014 ini panitia dari POMG Labschool Kebayoran.
Gambar: Panitia POMG berfose sebelum jalan sehat
Gambar; Suasana kemeriahan Funwalk (sumber FB Friends)
Fun walk yang diikuti oleh 4800 orang lebih mendapat dukungan yang luar biasa dari komponen, bahkan Bapak Anis Baswedan selaku orang tua siswa Labschool Kebayoran dan sekarang mendapat amanah sebagai menteri pendidikan ikut bergabung dalam kegiatan ini. Siswa dari mulai Taman Kanak-Kanak sampai dengan SMP dan SMA menyuguhkan penampilan yang luar biasa mengagumkan, seperti Drum Band KB/TK, Medley Tari Tradisional SMP yang menyuguhkan tarian Jawa Barat, Papua dan Betawi, sedangkan untuk SMA menyuguhkan modern dance. Tim perkusi serta Paduan Suara POMG Cibubur juga turut meramaikan kegiatan ini.
Gambar: Murid KB/TK Labschool yang ikut meramaikan Funwalk (sumber: FB Friends)
Fun walk yang mengambil start dan Finish di gedung Indosat dengan berjalan menuju bundaran HI dan kembali ke gedung Indosat. Start rombongan pertama dilepas oleh bapak Anis Baswedan dan selanjutnya rombongan kedua, ketiga dan keempat dilepas oleh pimpinan BPS. Dalam kesempatan tersebut Alya Rohali selaku orang tua murid turut berpartisipasi sebagai MC dalam kegiatan FUN Walk. 
Gambar: Tim Tari bersama pembina
Gambar: Penampilan tim tari SMP Labschool Cibubur
Gambar: POMG ikut tampil di panggung One Labs
Gambar: Berfoto setelah penyerahan tanaman kepada 3 sekolah
Selain kegiatan jalan sehat dan penampilan seni siswa, pada kesempatan tersebut diserahkan pula hadiah bagi para juara lomba menulis dalam rangka hari guru. Door prize tidak ketinggalan dibagikan kepada para peserta yang beruntung dengan hadiah yang sangat menarik. Pada akhir acara alumni yang tergabung dalam HASTA memberikan tanaman secara simbolik yang akan ditanam dan diperlombakan di tiga Labschool dan akan menjadi penjurian dalam Ulang Tahun Labschool yang ke-50.

Minggu, 14 Desember 2014

JUARA BASKET ALCHEMIST DAN STORY TELLING

Tim SMP Labschool Cibubur menjuarai turnamen Bola Basket yang diselenggarakan oleh SMP Al Azhar 8 Kota Bekasi (Alchemist) beberapa waktu yang lalu. Kemenangan ini sangat membanggakan karena tim basket SMP Labschool dapat berjuang dengan baik walaupun pada babak sebelumnya sangat sulit untuk melangkah ke babak penentuan. Hal ini disebabkan tim peserta yang mengikuti kompetisi ini relatif homogen baik dari segi skill maupun teknik permainnya. Namun berkat kerja keras dan pantang menyerah serta doa dari semua civitas SMP Labschool Cibubur, akhirnya berhasil menjadi juara I. Pada babak final, tim SMP Labschool Cibubur berhadapan dengan tim SMP N 252 Jakarta yang memiliki materi pemain yang baik.

Gambar: Suasana perjuangan tim Labschool

Pada lomba yang lain, khususnya dalam bidang story telling SMP Labschool Cibubur berhasil menambah prestasi kejuaraannya dengan menjadi juara I di Glory Fest yaitu ajang Lomba yang dilaksanakan sekolah Global Mandiri. Siswa yang sukses dan beruntung itu adalah Adelia Asha Kayla siswa kelas 7B. Kayla mampu membuktikan kemampuannya dalam story telling secara baik sehingga mampu memukau dewan juri yang menilainya sehingga dewan juri-pun memberikan nilai tertinggi untuk Kayla.
Gambar : Foto bersama para peserta

Gambar: Kayla sedang beraksi

Gambar : Penampilan story telling yang memukau penonton dan juri

Prestasi-prestasi yang diraih para siswa SMP Labschool Cibubur menambah kebanggan dan kegembiraan keluarga besar SMP Labschool Cibubur. Selamat dan Berprestasi!!!

Senin, 08 Desember 2014

JUARA I LOMBA SEIYUU NANOTENRI 2014

Siswi SMP Labschool Cibubur berhasil meraih juara pertama dalam lomba Seiyuu (Dubbing/ Karaoke lagu Jepang) dalam kegiatan Nanotenri yang dilaksanakan oleh SMA Labschool Cibubur. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SMA di lingkungan Jabodetabek dan hanya SMP Labschool Cibubur yang ikut dalam lomba ini untuk tingkat SMP.

Gambar: Anjani dengan piala dan piagam kebanggannya

Prestasi ini tentu sangat membanggakan bagi civitas akademika Labschool Cibubur karena salah satu siswanya atas nama Mahoni Anjani kelas 7 berhasil meraih juara, kejuaaraan ini membuktikan bahwa siswa-siswi SMP Labschool Cibubur siap dan mampu berkompetisi di segala bidang. Bahasa Jepang merupakan salah satu cabang ekstrakurikuler yang ditawarkan di sekolah. Peminat dari ekstrakurikuler ini cukup banyak dan direncanakan pada waktu ke depan para peserta ekstrakurikuler ini dapat belajar langsung di negeri sakura.

Prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa selalu diapresiasi oleh sekolah dengan memberikan Labschampion yang akan diberikan dalam bentuk pin, dan menjadi kebanggaan bagi siswa yang menerimanya. Kejuaraan ini juga menambah koleksi piala kejuaraan sekolah yang pada tahun pelajaran ini mengambil moto: 'Menyibukkan dengan prestasi' Selamat dan sukses.

Jumat, 05 Desember 2014

MENGAJAR SISWA SMP-SMA KORSEL



Benchmarking Labschool pada tahun 2014 dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sekolah dilakukan ke dua negara yang memiliki tingkat pendidikan tertinggi di kawasan Asia, yaitu Korea Selatan dan Jepang. Kedua negara ini dipilih dengan pertimbangan pendidikan yang diselenggarakan di dua negara tersebut mencapai kemajuan yang sangat tinggi, berdasarkan data PISA, Korsel merupakan negara yang menduduki peringkat kedua setelah Finlandia.  Sedangkan Jepang dianggap sebagai negara yang memiliki perhatian tinggi dalam bidang pendidikan, khususnya pasca kekalahan Jepang pada perang dunia kedua yang telah meluluhlantakkan dua negara yaitu Hiroshima dan Nagasaki.

Kunjungan yang dilakukan pada akhir November 2014 diawali di Korea Selatan dengan mengambil di dua sekolah sesuai dengan rekomendasi Komite Nasional Korsel untuk Unesco yaitu Sekolah Sookmyong Girls High School  dan Bangbae Yunior High School. Disamping dua sekolah tersebut, tim Labschool juga berkunjung ke KICE, yaitu Korea Intstitute for Curriculum and Education atau Pusat Kurikulum (Puskur-nya Korea).
Gambar: Bersama salah satu siswi
Kunjungan ke Sookmyong Girls High School  merupakan sekolah setingkat SMA yang khusus menerima siswa wanita. Sekolah ini merupakan sekolah dengan usia yang cukup tua, berdiri pada tahun 1900 an pada saat Korea masih dijajah Jepang. Sekolah menempati lahan yang strategis dan luas dilengkapi dengan fasilitas sekolah yang sangat memadai. Sekolah yang memiliki sejarah panjang direkam dalam satu ruang dalam bentuk museum sekolah yang sangat jarang dimiliki oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Koleksi buku perpustakaan yang sangat banyak serta ruang laboratorium yang representatif. Hall in door serta ruang teater yang nyaman dengan pengaturan suhu yang baik untuk menyesuaikan dengan kondisi di Korsel yang mengenal empat musim.
Gambar: Berfose di halaman sekolah dengan latar belakang pepohonan yang indah
Jumlah siswa dalam setiap kelas terbilang besar, ada 38 an siswa dalam setiap kelas yang diajar oleh seorang guru sesuai dengan subjeknya masing-masing. Sekolah ini tergabung dalam ASP Net, yaitu sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan kegiatan UNESCO dan termasuk sekolah unggulan di Korea. Kurikulum yang yang diterapkan di sekolah ini adalah kurikulum nasional dengan pengembangan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan sekolah dan lembaga, karena sekolah ini adalah sekolah swasta. Jumlah siswa di sekolah ini sekitar 2000 an siswa dengan jumlah guru/karyawan sekitar 200an orang.  Walaupun sekolah ini hanya menerima siswa khsusus perempuan namun guru-guru tidak seluruhnya perempuan, bahkan wakil kepala sekolahnya adalah laki-laki.
Sarana yang terdapat di setiap kelas adalah loker siswa, bendera korea, TV flat di pojok kiri kelas, papan green board dengan spidol khusus seperti kapur yang berwarna putih, meja dan kursi personal, dan mimbar untuk guru. Tidak terdapat meja kursi untuk guru di kelas Korea ini sehingga saat mengajar guru berdiri di depan mimbar dengan memanfaatkan laptop yang terhubung dengan TV flat.

Siswa di sekolah ini banyak yang melanjutkan ke tiga perguruan tinggi favorit di Korsel, yaitu Seoul National University, Yonsei University dan Kaist University. Alumni-alumni sekolah ini sangat peduli dengan sekolahnya, dan beberapa alumni menyumbangkan beberapa bantuan seperti cermin besar yang disediakan di luar setiap gedung.

Sekolah kedua yang dikunjungi oleh Labschool adalah Bangbae Junior High School, sekolah setingkat SMP yang berada di Korea ini merupakan sekolah negeri atau public school. Sekolah ini cukup memiliki reputasi yang baik sebelum tahun 2012, banyak prestasi yang diperoleh baik tingkat lokal maupun nasional. Namun seiring kebijakan pemerintah setempat dengan sistem rayonisasi, sekolah ini mengalami penurunan kualitas karena in put siswa hanya berasal dari siswa yang bertempat tinggal di sekitar rayon sekolah. Berdasarkan plakat kenang-kenangan kunjungan sekolah lain, sekolah ini sering pula dikunjungi sekolah-sekolah RSBI dari Indonesia pada masa lalu.
Gambar: Saat memberikan materi tentang Indonesia
Gambar: Mengenalkan presiden dan wapres baru Indonesia kepada siswa Korea

Satu hal yang sangat menyenangkan bagi penulis adalah, berkesempatan mengajar anak-anak Korea Selatan di dua sekolah tersebut tentang Indonesia. Penulis menjelaskan menganai negara Indonesia selama dua puluh menit yang mendapat apresiasi dan kesan baik dari siswa. Mereka lebih mengenal Indonesia setalah diberikan paparan dalam bentuk presentasi power point yang memuat lokasi, identitas, serta keanekaragaman budaya dan suku bangsa Indonesia.

JUARA IIII MURAL DAN CIPTA JINGGEL LAGU HEMAT ENERGI



Tim SMP Labschool Cibubur berhasil meraih juara pada lomba Home and School Energy Efficiency Championship (HSEEC) yang diikuti beberapa waktu yang lalu. Kegiatan HSEEC ini merupakan kegiatan tahun ketiga yang dilaksanakan oleh Kementrian Pertambangan dan Energi pada Dirjen Energi Baru dan Terbarukan. Sebagai sekolah yang baru mengikuti lomba, sekolah belum banyak mengenali jenis dan macam lomba yang diadakan. Memang lomba di HSEEC sangat beraneka ragam, dari lomba bulanan maupun lomba secara umum tentang penghematan energi dan pemanfaat teknologi dalam arsitektur untuk penghematan energi.
Ada dua macam sekolah dalam lomba ini, yaitu Sister School dan Mother School. Sister school adalah sekolah baru yang mengikuti lomba ini yang akan dibimbing oleh sekolah yang lebih lama mengikuti lomba ini atau disebut Mother School. Sekolah ini harus bekerjasama dan membimbing untuk melahirkan siswa sebagai pahlawan hemat energi dan manajer energi yang akan menggerakkan warga sekolah untuk sadar energi.

Gambar: Panggung di sasana kriya TMII untuk penghargaan pemenang
Mengikuti lomba ini sangat menarik, rentang waktu lomba yang cukup lama sekitar tiga bulan menantang siswa untuk dapat menyadarkan teman-teman di sekolah dalam menggunakan energi secara bijak. Disamping itu secara pengeluaran keuangan, ternyata dengan mengikuti lomba ini mampu mengurangi pembiayaan pemakaian listrik dalam sebulan. Ini berarti kesadaran dalam penghematan energi dirasakan cukup berhasil.
Gambar: Mural karya siswa yang menjadi juara 3
Sebagai juara 3 di lomba Mural dan Lomba Cipta Jinggel, membawa kebanggan bagi civitas sekolah. Mural dikerjakan oleh kelompok siswa sedangkan Lomba Cipta Jinggel lagu diraih oleh ananda Sarah Aska Arief siswa kelas 7 yang memiliki talenta luar biasa dalam hal musik. Selamat dan sukses, semoga pada tahun yang akan datang menjadi juara umum dalam HSEEC 2015.

JUARA I DI RUSSIA

Tim budaya SMP Labschool yang berjumlah 22 siswa, 2 guru, 3 pelatih dan 2 pendamping bertolak ke Rusia pada Rabu 12 Nov 2014 dengan tujuan mengikuti folklore international "interfolk" di Saint Petersburg Russia. Tim budaya yang membawa nama Indonesia dalam bidang seni tari, lagu dan musik tradisional ini berhasil menjadi juara pertama mengungguli 40 an peserta lain yang berasal dari negara-negara federasi Rusia dan negara-negara lainnya termasuk tetangga kita Malaysia yang menempati juara kedua. 

Gambar: Tiga Piala diraih sekaligus sebagai peserta, juara I dan Price of Jury
Pada babak pendahuluan tim ini harus bersaing ketat untuk masuk ke 15 besar dan setelah masuk 15 besar bersaing ketat untuk meraih performa terbaik. Alhamdulillah tim yang bernama Danadaksa Budaya berhasil menempatkan diri sebagai juara pertama. Tim Danadaksa Budaya yang berarti Penjaga Budaya ini merupakan tim yang termuda usianya dibanding dengan peserta dari negara-negara lain. Mereka adalah siswa-siswi kelas 7 dan 8 yang berusia 12 s.d. 13 tahun. Oleh karena itu setiap tim ini tampil mendapat apresiasi yang luar biasa dari penonton maupun dewan juri. Ada tiga tarian yang ditampilkan dalan even ini yaitu tari Rato Jaro atau sering dikenal dengan Saman dari NAD, tari Rantak Tampurung dari Sumbar dan tari Katong Parampuan dari Papua. 

Gambar: Salah satu penampilan tari Rato Jaroe yang sangat memukau
Keikutsertaan SMP Labschool Cibubur dalam kegiatan ini adalah kali yang kedua. Pertama pada even 5th international folklore di Turki, dimana tim SMP Labschool Cibubur meraih posisi ke tiga setelah Georgia dan Rusia pada tahun 2012. Kegiatan di Russia ini cukup menantang karena disamping melawan kompetitor dari negara lain, anak-anak kita juga harus berjuang dengan suhu yang tidak biasa yaitu rata-rata pada suhu 2 derajat celcius. Namun karena anak-anak memiliki semangat yang kuat dan tekad yang besar mereka tetap berjuang sehingga akhirnya meraih keberhasilan. Tidak hanya itu tim ini juga mendapat penghargaan spesial dari tim juri yaitu piala "Special Price of Jury" dan juri meminta khusus untuk foto bersama dengan tim Danadaksa Budaya. 
Gambar: Piagam Juara I di 7th Folklore in Russia

Kemenangan ini membuktikan bahwa Indonesia sangat kaya dengan budaya yang indah, fantastik dan menarik. Tiga tarian ini baru sedikit saja dari ribuan budaya bangsa yang sangat kaya dan membanggakan. Peran generasi muda dan negara untuk lebih mengenalkan budaya ini ke mancanegara sebagai alternatif budaya dunia. Inilah yang membuat anak-anak bangga dan semangat untuk berjuang di St Petersburg sebuah kota terindah di Russia. Kunci sukses kegiatan ini adalah dukungan orang tua dan sekolah serta pihak Gantari Khatulistiwa yang memberikan kesempatan dan jalan untuk menuju Russia. Maju terus Indonesiaku, Jaya dan makmur bangsaku. Terima kasih atas dukungan, doa serta perhatian yang telah diberikan.selama ini. Berita kemenangan ini dimuat pula di detik.com pada alamat: http://news.detik.com/read/2014/11/20/063124/2753577/10/grup-musik-dan-tari-labschool-cibubur-raih-emas-di-kejuaraan-dunia, serta harian on line surat kabar Teras Lampung di http://www.teraslampung.com/2014/11/duta-smp-labschool-cibubur-ke-rusia.html. Salam sukses selalu.