Senin, 27 Mei 2013

KEDAULATAN RAKYAT, SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Kedaulatan adalah kekuasan tertinggi dalam suatu negara.
Ada 2 macam kedaulatan, yaitu kedaulatan kedalam dan kedaulatan ke luar
Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan negara dalam mengatur rumah tangganya tanpa campur tangan dari negara lain
Kedaulatan ke luar adalah kekuasaan negara lain untuk mengadakan kerjasama atau hubungan dengan negara lain.
Kedaulatan merupakan hal yang mutlak dimiliki dan dipertahankan oleh negara, sehingga keberadaan negara diakui oleh negara lain
Sifat kedaulatan
-          Permanen/tetap artinya kedaulatan tetap ada selama masih ada negara
-          Asli artinya bahwa kedaulatan itu tidak berasal dari kekuasan lain
-          Tidak terbatas
-          Tidak terbagi-bagi

Ada 5 macam teori kedaulatan :
-          Teori kedaulatan Tuhan
-          Teori kedaulatan Negara
-          Teori kedaulatan Raja
-          Teori kedaulatan Rakyat (demokrasi)
-          Teori kedaulatan Hukum

Satu teori yang popular dan banyak diterapkan oleh negara di dunia adalah Teori Kedaulatan Rakyat. Dalam pelaksanaannya teori kedaulatan rakyat sering dikenal dengan istilah demokrasi.
Tokoh teori ini adalah John Locke dan Montesque, serta JJ. Rousseau. Dua pendapat dari Jonn Locke dan Montesque tentang pembagian kekuasaan dalam negara.
Menurut John Locke kekuasaan dalam negara dibagi menjadi 3, yaitu (LEF): Legislatif, Eksekutif dan Federatif. Sedangkan menurut Montesque, kekuasaan terbagi atas (LEY) Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

NO
PENDAPAT
KEKUASAAN
TUGAS
1
JOHN LOCKE
LEGISLATIF
Membuat Undang-undang (UU)
EKSEKUTIF
Melaksanakan UU serta mengawasi UU
FEDERATIF
Melaksanakan hubungan/ kerjasama dg negara lain
2
MONTESQUE
LEGISLATIF
Membuat Undang-Undang (UU)
EKSEKUTIF
Melaksanakan UU serta melaksanakan kerjasama dengan negara lain
YUDIKATIF
Mengawasi UU

Keterlibatan rakyat sebagai pelaksana kedaulatan  adalah pada saat :
-          memilih anggota DPR dan DPD yang juga akan duduk sebagai anggota MPR
-          memilih Presiden dan Wapres
-          memilih anggota DPRD
-          memilih Kepala Daerah

Pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam sistem pemerintahan negara secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem presidensil dan sistem parlementer. Pada sistem presidensil, pemerintahan dipegang oleh Presiden sedang pada sistem parlementer pemerintahan biasanya dikendalikan oleh perdana menteri.

Perbedaan secara umum kedua sistem tersebut adalah:
NO
SISTEM PRESIDENSIL
SISTEM PARLEMENTER
1
Presiden sebagai pemegang eksekutif tertinggi
Perdana Menteri sebagai pemegang eksekutif tertinggi
2
Presiden sebagai kepala pemerintahan dan Kepala negara
Kepala Negara bisa seorang Raja, Ratu atau Kaisar kepala pemerintahan Perdana Menteri
3
Kepala Negara dipilih rakyat
Kepala negara biasanya berdasar keturunan
4
Menteri bertangungjawab kepada Presiden dan diangkat oleh Presiden
Menteri bertanggungjawab kepada Perdana Menteri dan diangkat oleh PM
5
Kedudukan Presiden dan Parlemen sejajar
Kedudukan Parlemen lebih tinggi
6
Pemerintah relatif stabil
Pemerintah sering berganti kabinet
7
Diterapkan di AS, Indonesia, Philipina, Swiss, Pakistan, Korea Selatan, Brazil, dll
Diterapkan di Jepang, Australia, Malaysia, Thailand, Inggris, Belanda, Singapura, dll.

Dalam pelaksanaan Pembagian kekuasan di Indonesia, pelaksanaan kedaulatan rakyat dijalankan oleh lembaga-lembaga negara, antara lain:

1.    MPR
Lembaga negara yang anggotanya terdiri dari anggota DPR dan DPD. Jumlah anggota 692 orang
Dasar Hukum dalam UUD 1945: pasal 1 - 3
Bersidang sedikitnya 1 kali dalam 5 tahun
Tugas/Wewenang:
-       Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

-    Melantik Presiden dan Wakil Presiden hasil pemilihan umum

-   Memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya

-   Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden jika Presiden berhalangan tetap/ diberhentikan

Jumat, 24 Mei 2013

ASIKNYA BELAJAR BAHASA DAN BUDAYA SUNDA DI SMP LABSCHOOL CIBUBUR

Bahasa Sunda merupakan salah satu mata pelajaran muatan lokal yang wajib diberikan pada sekolah-sekolah yang berada di wilayah provinsi Jawa Barat. Keberadaannya kadang dinilai oleh sebagian siswa dan orang tua sebagai mata pelajaran yang susah dan membosankan. Bahkan tidak sedikit mata pelajaran ini dikeluhkan oleh siswa karena memang sulitnya para siswa memahami bahasa sunda.

Pada saat kami berkunjung ke salah satu sekolah di Kota Bandung, ternyata kendala ini juga dijumpai. Siswa di pusat kota Sunda tersebut ternyata tidak kalah susah belajar dibanding dengan kota-kota seperti di Bekasi, Depok, Cirebon dan sebagainya. Ada satu cerita lucu, yang sebenarnya mungkin tidak lucu yang pernah diceritakan oleh sahabat saya yang tinggal di bilangan Kota Bekasi. Saat putrinya yang duduk di kelas 4 SD mendapat PR bahasa Sunda dan bertanya kepadanya, maka ia pun bingung untuk menjawabnya (teman saya berasal dari Betawi dan Jawa). Akhirnya, demi untuk menjawab PR anaknya, ia pun memanggil tukang somay keliling, yang nota bene orang sunda untuk membeli somay. Saat membeli somay itulah, teman saya tersebut minta tolong untuk membantu menjawabkan soal bahasa sunda tersebut. Esok hari sepulang dari sekolah anaknya pulang sambil berteriak gembira karena PR nya mendapat nilai seratus.

Berdasarkan kondisi di atas, SMP Labschool Cibubur berupaya menghadirkan suasana lain dalam pembelajaran bahasa sunda. Melalui kreativitas seorang guru bahasa Sunda, ternyata bahasa sunda menjadi pelajaran yang menarik dan diminati oleh siswa. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan pada saat mengajarkan bahasa sunda, guru menggunakan pendekatan budaya, sehingga siswa tidak terasa belajar bahasa sunda. Mata pelajaran bahasa sunda dikembangkan menjadi Bahasa dan Budaya Sunda. Siswa belajar lagu-lagu sunda, bahkan syair-syair pujian bahasa sunda yang sering dikumandangkan di surau sebelum shalat. Dolanan sunda serta Praktik membuat makanan khas sunda seperti Peuyeum dan Getuk yang berbahan singkong ternyata menarik siswa. Inilah yang dikembangkan oleh Pak Didin Sholahudin, guru bahasa Sunda di Labschool Cibubur

     
Gambar: Siswa sedang asik membuat Peuyeum, makanan khas sunda
Gambar: Siswa sedang menunjukkan proses pembuatan Getuk


Sabtu, 11 Mei 2013

HEBATNYA PENDIDIKAN DI FINLANDIA

Semangat negeri di kawasan Skandinavia ini sangat luar biasa dalam memajukan negerinya melalui Pendidikan. Kesadaran yang dimiliki oleh semua kalangan dari pemerintah maupun masyarakat yang menyadari bahwa kunci kemajuan negara adalah melalui kemajuan di bidang pendidikan. Hal ini nampak pada saat kami melihat langsung pelaksanaan pendidikan di Finlandia, khususnya pada tiga sekolah yang kami kunjungi, yaitu LPK Auringon Kukka Kindergarden (TK), Riihenmaen Koulu Yunior High School (SMP) serta Mantsalan Lukio Senior High School (SMA) Finlandia.

Kemajuan yang dicapai oleh Finlandia dengan peringkat tertinggi pada setiap tahun dari hasil penilaian secara internasional seperti PISA antara lain disebabkan oleh keseriusan pemerintah mengurusi pendidikan. Selain kebijakan pendidikan gratis untuk semua warga negara bahkan untuk warga negara asing (WNA) dari penddikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi (University), faktor guru adalah hal pokok. Untuk menjadi guru minimal bergelar master dan guru mendapatkan kesempatan untuk mengasah ilmunya melalui short course yang dibiayai oleh pemerintah. Seorang guru di Finland disamping harus mampu menguasai disiplin ilmu sesuai latarbelakangnya (mayor) maka ia pun wajib memiliki kemampuan mengajar pada satu bidang studi lain (minor) sehingga guru sedikitnya menguasai dua bidang studi. Keseriusan guru dalam menekuni profesinya sangat menikmati (enjoy) dan mereka mengajar dengan penuh kehangatan dan keakraban pada siswa. Guru merupakan profesi favorit di Finlandia, pemerintah pun memperhatikan kesejahteraan mereka pada level yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak rendah (Dubes Finlandia untuk Indonesia).

Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah sangat memadai, sekolah telah menyiapkan segala sesuatu untuk proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Suasana kelas yang baik, perpustakaan dan workshop yang lengkap serta kebersihan yang terjaga membuat para siswa nyaman di sekolah. Kebutuhan untuk praktik pada setiap mata pelajaran sudah tersedia sekolah, sehingga siswa tidak perlu membawa bahan seperti kertas, gunting, lem ataupun kanvas, cat dan sebagainya. Bahkan untuk kegiatan fotografi-pun sekolah menyediakan beberapa kamera yang baik dan dapat dipakai siswa. kondisi ini dijumpai dari TK sampai SMA, bahkan untuk siswa tidak perlu makan di kantin, karena sekolah telah menyediakan makan siang untuk siswa dengan didukung peralatan dapur yang modern. (Bersambung)