Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang
memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari
berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah
atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang
memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun
semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.
Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren
Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran
dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke
rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus
corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali
Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan
dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan
sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home
learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak
menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan
warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar
pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang
berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan
qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi
hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus
yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online
melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise,
radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom
dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya santri dari pondok pesantren kemungkinan akan berlangsung seiring dengan
merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak
berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya
Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul
adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Gambar: Mengisi stay at home dengan ibadah bersama
Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul
di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat
tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini
dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana
shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh
orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri
dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan
tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian
lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.
Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap
menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang
sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan
lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga,
ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan
yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.
Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh
semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada
yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah
tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki
yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika
kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa
diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat
berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.
Mantap...amiiin soga Corona cepat lenyap dari muka bumi ini, seiring dengan panjatan doa-doa dari seluruh umat Islam yang sedang berpuasa
BalasHapusAaamiin ya rabbal alamiin. Semoga Allah swt mengabulkan.
HapusSisi positif dg adanya Corona ini,orang tua bisa scr lgs mengajar anak-anak nya.yang biasanya mereka pasrah dg guru,sekarang para orang tua mengerti bahwa menjadi guru tidaklah mudah.
BalasHapusSemoga pandemi ini segera berakhir,agar kita semua bisa beraktivitas seperti sedia kala.amiinn
Ada hikmah dari semua kejadian bagi orang yang mampu mengambil pelajaran.
BalasHapusAmiin ya rabbal alamiin.