Jumat menjelang Magrib di awal
November 2013, kami berenam meninggalkan Indonesia menuju negeri Inggris menggunakan
penerbangan Ettihad Airways, kami bertolak menuju Abu Dhabi, perjalanan yang
memakan waktu sekitar 8 jam mengantarkan
kami ke negeri Uni Emirat Arab. Perbedaan waktu 3 jam dengan Indonesia, kami
mendarat tepat pukul 02.00 dini hari. Setelah transit selama lebih kurang tiga
jam di Abu Dhabi kami melanjutkan pejalanan ke UK menuju bandara Heathrow
London. Perjalanan kali ini memakan
waktu 7 jam dan kami mendarat tepat pukul
07.25 waktu London atau pukul 14.25 WIB.
Gambar: Sudut kota Torbay di tepi pantai |
Gambar: di Oxfor Campus |
Awal petualangan dimulai, setelah
melewati proses imigrasi dilanjutkan pengambilan bagasi di terminal empat, kami pun harus
bergerak pindah menuju ke terminal tiga. Hal ini dikarenakan penjemput dari panitia
ternyata menjemput di terminal tiga,
kami pun harus berpindah ke terminal tiga dengan menggunakan kereta api bawah
tanah. Setelah menunggu cukup lama sekitar 1,5 jam akhirnya kami bertemu dengan
orang yang akan mengantar kami langsung menuju ke Torbay City (Torquey).
Perjalanan menggunakan mini vans
yang lumayan nyaman dengan kecepatan yang cukup tinggi menuju Torbay. Jarak
antara London dengan Torbay lebih dari 200 KM melewati beberapa kota, dan salah
satu yang sangat menarik bagi kami adalah saat melintas di Peninggalan Tertua
dan merupakan salah satu tujuan wisata dunia yaitu Stonehange. Situs batu besar yang membauat pola melingkar dan
diperkirakan berumur 4000 tahun lebih. Keinginan untuk ‘mampir’ ke situs
tersebut tidak terpenuhi karena driver
terikat dengan waktu sehingga tidak dapat mengantar ke situs tertua tersebut.
Namun demikian kami cukup terobati karena dapat mengabadikan gambar melalui
kamera-kamera kecil dari kendaraan kami yang tetap melaju.
Gambar: Situs Stonehange dari kejauhan |
Setelah menempuh waktu sekitar 3
jam, kami pun tiba di Victoria Hotel pada Sabtu pukul 12.00 siang, suatu kawasan
hotel dan resort berbintang tiga yang berada tidak jauh dari Torquey Harbour
dan City. Kami pun melakukan proses
check in, dan kami mendapat kamar 115 yang nyaman. Sementara teman lain
menempati kamar di lantai dua. Setelah melepas lelah dan tidur sejenak, acara
sore hari dilanjutkan dengan mengeksplore pelabuhan yang dihiasi dengan
perahu-perahu kecil yang ditambatkan (Yacht), serta Kincir Raksasa yang berada
di dekat pantai. Menjelang malam kami menuju Restourant Thailand untuk
menikmati makan malam. Usai makan ternyata hujan turun ditimpali dengan angin
yang sangat kencang, kami pun hampir tidak tahan menahan terpaan angin dan
hujan yang sangat menusuk tulang tersebut yang mengakibatkan kami memutuskan
untuk pulang menggunakan Taksi. Memang tidak terlalu jauh jika menggunakan
taksi, tidak lebih dari 10 menit telah sampai di hotel, dengan biaya 4,8
Poundsterling untuk 6 orang atau berkisar sembila puluh ribu rupiah.
Sesampainya di hotel kami pun terkapar dan tidur dengan nyenyaknya.
Minggu pagi adalah hari ketiga
perjalanan di UK, aktivitas setelah breakfast
di hotel dilanjutkan dengan menjelajah
Kota Torquey yang bersih, dan tidak terlalu padat karena tergolong kota kecil
yang cukup banyak dikunjungi wisata yang mencari ketenangan dan menghindari
kebisingan kota. Pagi minggu ini gerimis cukup mengubah agenda, sedari rencana
berjalan kai menelusuri Kota dengan jalan kaki akhirnya diputuskan dengan
menggunakan kereta wisata mini yang kebetulan standy by di depan hotel. Kami
diantar ke pusat kota dengan membayar 1,8 Poundsterling atau tiga puluh lima
ribu rupiah. Kunjungan dari toko ke toko dari sekedar cuci mata sampai memilih
souvenir yang dapat dijangkau oleh kocek kita. Sebagian dari kami mengganti
kartu telpon lokal dan berbelanja sesuai
dengan tujuan dan kepentingan masing-masing. Acara diakhiri dengan pertemuan di
restoran Italia untuk Lunch bersama
sebagaian pelajar Indonesia di Torquey.
Seperti biasa, kami pun menggunakan taksi untuk pulang kembali menuju
hotel untuk melakukan shalat dan istirahat.
Sore hari menjelang pukul 18.00
kami dijemput untuk memenuhi undangan Principal
Dinner di salah satu restoran. Kami bertemu dengan 4 kepala sekolah dan
guru dari Vietnam dan tentunya Principal of EF Academy Torquey dan satu orang
Deputy Principal. Acara berlangsung sampai dengan pukul 21.00, dan ditutup
setelah rangkaian acara Dinner selesai, kami pun diantar kembali ke hotel untuk
istirahat. Sesampai di hotel, kami langsung istirah dan tidak lupa melakukan
shalat jama takhir sebelum istirahat malam. Pengalaman yang cukup mengesankan
untuk memasuki hari berikutnya.
Hari ke-empat di negeri Magna
Charta, adalah kegiatan resmi kunjungan ke sekolah di EF Academy Torbay.
Setelah kegiatan pribadi dan breakfast
di hotel, kami dijemput dengan menggunakan taksi oleh sekolah sekaligus check out hotel pada pukul 09.00 waktu
setempat. Perjalanan dari hotel ke kampus EF hanya memakan waktu lebih kurang
10-15 menit, jarak yang tidak terlalu jauh di kota Torbay dengan kepadatan lalu
lintas yang tidak terlalu ramai, karena kota ini tergolong kota kecil dibagian
selatan Inggris yang berada di tepi laut. Sesampai di sekolah, kami disambut
oleh pimpinan sekolah dan seorang siswa dari Indonesia yang akan mengantarkan
ke ruang-ruang yang ada di sekolah tersebut. Setelah mengisi buku tamu dan
menggunakan ID Card, maka tour di
lingkungan sekolah dimulai. Gedung sekolah yang merupakan bekas benteng pada
jaman dahulu dijadikan sedemikian rupa menjadi gedung tempat berlangsungnya
pendidikan. Tidak mengherankan kalau dalam gedung tersebut banyak lorong-lorong
sempit dan ruang-ruang kelas yang ukurannya tidak lebih dar 36 meter persegi.
Gambar: Ucapan Selamat dari Principal Torbay Campus |
Kami diajak ke kantin, ruang
kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium IPA, ruang lab TIK, ruang BK, serta ruang seni rupa yang berada
di lantai paling atas dengan pandangan kota Torbay yang indah di bawahnya.
Acara selanjutnya adalah presentasi tentang EF Academy serta program-program EF
seperti IGCSE, IB serta Pre University. Satu persatu mereka menjelaskan yang
diselingi pertanyaan dari kami maupun dari sekolah Vietnam. Saat tiba waktu Lunch, kami pun diajak ke kantin bersama
dengan guru dan siswa untuk makan bersama di kantin. Harga untuk satu kali
makan berkisar antara 4-6 poundsterling atau sekitar tujuh puluh ribu sampai
seratus ribu tergantung dari menu dan banyaknya makanan yang dipilih. `Usai
makan dan shalat dilanjutkan dengan kunjungan kelas dimana kita dapat melihat
cara guru mengajar dan menggunakan metode serta alat peraga. Tidak kalah
menariknya adalah kita melihat antusiasme siswa dan gaya mengajar guru yang
membuat siswa tertarik belajar.
Pada akhir acara adalah
perpisahan dengan kepala sekolah, tidak lupa dilakukan pemberian
kenang-kenangan dari SMP Labschool Cibubur dan Jakarta kepada EF Academy, dan
dari EF pun memberikan cindera mata berupa booklet dan marchendais, makanan
khas Torbay. Sempurnanya pertemuan dan
perpisahan dilakukan sesi foto bersama di depan kampus EF Academy of Torbay.
Selanjutnya, kami meninggalkan kampus EF pada pukul empat waktu setempat dengan
menggunakan dua buah mini van yang telah disediakan sekolah untuk menuju
Oxford.
Perjalanan dari Torbay menuju
Oxford cukup lama, memakan waktu empat jam lebih, kami sempat mampir di
Cockington Chocolatte Company, sebuah tempat yang terkenal dalam pembuatan
coklat di Inggris. Kami tiba di Oxford sekitar pukul delapan malam dan kami
langsung menuju Guest House di kawasan Oxford. Kami melakukan check in untuk
dua malam dengan membayar 210 Poundsterling atau sekitar satu juta sembilan
ratus ribu rupiah untuk satu malamnya sehingga jika dikurs dengan rupiah maka
biaya bermalam 2 hari adalah 3,8 juta
rupiah. Satu harga yang relatif mahal bila dibanding dengan biaya kamar
hotel di Indonesia.
Pagi hari di Oxford merupakan hari
kelima di UK, kegiatan utama adalah mengunjungi kampus EF yang berada dikawasan
Pullens Lane Road Oxford. Kampus di sini lebih bagus dan lebih luas dibanding
dengan yang di Torbay. Jumlah siswa pun sangat banyak, karena kampus yang luas
dan tersedia pula asrama bagi siswa yang memilih untuk tinggal di asrama,
sebagian memilih tinggal di House Family.
Seperti di Torbay, kami pun
diajak berkeliling kampus dan menyaksikan kegiatan pembelajaran secara langsung
di kelas-kelas yang ada, Acara dilanjutkan dengan diskusi dan pemaparan
beberapa materi dari EF Academy of Oxford. Kami mengunjungi kelas Kimia, kelas
Teater dan Asrama siswa putra dan putrid yang berada di belakang kampus.
Kegiatan makan siang dilakukan bersama di kantin dengan para siswa. Acara diakhiri
dengan perpisahan dan pemberian kenang-kenangan kepada Mrs. Ted sebagai kepala
sekolah/ principal. Selanjutnya dengan menggunakan empat buah Taksi, kami
berjalan-jalan menikmati suasana kota Oxford sambil berbelanja di beberapa
tempat seperti MS, H&M. Primark, dan took souvenir lainnya. Setelah lebih
kurang dua jam berkeliling kamipun pulang menuju hotel untuk istirahat dan
shalat serta bersih-bersih.
Acara Dinner dllakukan di Italian restaurant yang berada di kawasan
Qowley Road Oxford, kegiatan ini juga dihadiri oleh siswa dari Indonesia dan
Vietnam yang berjumlah sekitar dua belas orang. Kegiatan Dinner sekaligus juga
sebagai acara Farewell Party, karena esok paginya kami akan bertolak menuju
London. Usai dinner kami pun diantar
menggunakan taksi untuk kembali ke Guest House. Malam ini adalah malam terakhir
di Oxford. Kamipun langsung istirah dan tidur.
Hari keenam, kami sudah siap dari
sebelum subuh untuk melakukan check out, oleh karenanya kegiatan packing sudah dilakukan sebelum subuh
tiba, sehingga usai shalat subuh kita tinggal kegiatan bersih diri dan
persiapan untuk breakfast. Usai breakfast kita langsung check out untuk menuju
ke London dengan menggunakan Taksi yang telah disediakan oleh EF.
Perjalanan menuju London
mengunakan Taksi Mercy yang kebetulan dikemudikan oleh bapak Bangkit, seorang
WNI yang telah bekerja enam tahun di Inggris. Perjalanan diiringi dengan hujan
gerimis dari Oxford ke London dengan sesekali menjumpai kemacetan menjelang
masuk kota London. Jarak Oxfor London ditempuh berkisar dua setengah jam.
Perjalanan di London antara lain menuju Emirates Arsenal Stadium, Istana
Buckingham, London Eyes, dan kawasan Souvenir.
Setelah makan siang, kami pun bertolak menuju bandara Heathrow pukul empat dan tiba di bandara pukul enam sore mengingat jalan yang padat di kota London berbarengan dengan jam pulang kantor. Setelah melakukan proses check in di Counter Etihad Airways, kami pun terbang kembali menuju tanah air pada pukul 20.20 waktu Inggris. Setelah di transit di Abu Dhabi selama empat jam, akhirnya kami mendarat di bandara internasional Cengkareng pada pukul 22.30 WIB dengan menggunakan Manchester City Ettihad. Inilah akhir perjalanan yang menyenangkan dan mengesankan.
Gambar: Berfose sebelum naik pesawat |
Setelah makan siang, kami pun bertolak menuju bandara Heathrow pukul empat dan tiba di bandara pukul enam sore mengingat jalan yang padat di kota London berbarengan dengan jam pulang kantor. Setelah melakukan proses check in di Counter Etihad Airways, kami pun terbang kembali menuju tanah air pada pukul 20.20 waktu Inggris. Setelah di transit di Abu Dhabi selama empat jam, akhirnya kami mendarat di bandara internasional Cengkareng pada pukul 22.30 WIB dengan menggunakan Manchester City Ettihad. Inilah akhir perjalanan yang menyenangkan dan mengesankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar