Selasa, 24 Januari 2012

Study Banding Labschool YP UNJ ke Eropa



Beberapa waktu yang lalu Labschool YP UNJ yang terdiri dari Pimpinan BPS, Kepala dan wakil kepala sekolah serta perwakilan guru melakukan kegiatan studi banding ke Eropa. Sedikitnya ada 3 sekolah yang dikunjungi, yaitu TK, SMP dan SMA di tiga negara yang berbeda. Hal ini disebabkan Labschool BPS YP UNJ hanya  memiliki lembaga pendidikan TK, SMP dan SMA.
Tujuan dari studi banding ini adalah:
-         Memperoleh  benchmark  sekolah berkuaitas internasional
-         Menjalin networking dan kerjasama dengan sekolah-sekolah di Eropa
-         Meningkatkan wawasan internasional guru dan pimpinan Labschool
-         Menerapkan pembelajaran terkini di Labschool berdasar temuan studi banding 

Adapun alamat lengkap sekolah yang dikunjungi adalah: 
1.    PARIS (PERANCIS) 
Lycee Louis Le Grand (setingkat SMA)
123 rue Saint Jacques 75231 PARIS Cedex 05 Tel (33/0) 1 44 32 82 00      Fax (33/0) 1 44 32 82 33 email : secretariat@louislegrand.fr
web site: http//www.louis-le-grand.org

 Peserta studi banding berfose bersama Kepala Sekolah
di halaman utama Louis le Grand

2.    FRANKFURT (JERMAN)  
Ernst Reuter Schule I (ERS I) (settingkat SMP)
Oberscufendymnasium Hainmarstjoldring 17 A  60439 Frankfurt
Tel 069- 212302000 

Peserta studi banding bersama kepala sekolah Ernst Reuter Schule 
menyaksikan Profil Company Labschool
3.    BELANDA
Windmill Prescholl (setingkat Kelompok Bermain/ TK)
Elzendreef 8, 2272 EB Voorbrug
Tel 070 327 2088 Fax 070 327 6433

 Mengamati kegiatan Praktik IPA di Louis le Grand,
siswa menyambut dengan baik dan ramah

Adapun fokus kunjungan SMP adalah ke Ernst Reuter Schule 1 (ERS 1) karena memiliki tingkat yang sama sebagai sekolah SMP, dan pada saat di ERS I, kepala SMP Labschool Cibubur, Jakarta dan Kebayoran melakukan pembicaraan dengan kepala ERS I Ibu Monika Schmidt Dietrich. Adapun hasil pengamatan kunjungan di sekolah tersebut adalah:   

Ernst Reuter  Schule 1 (ERS 1) Frankfurt merupakan satu sekolah dari sekolah yang ada di lingkungan komplek sekolah Ernst Reuter School yang terdiri dari SD-SMA. Sekolah ini termasuk sekolah negeri (government school). Nama Ernst Reuter diabadikan untuk mengenang seorang pegiat akan pentingnya pembentukan identitas dan karakter pribadi serta seorang emigran yang berjuang melawan ketidakadailan khususnya dalam bidang pendidikan.

Sekolah ini setiap kelasnya memiliki 28 siswa dimana dari jumlah tersebut 10 merupakan warga asli Jerman dan 18 adalah campuran dari berbagai latar belakang bangsa. Sekolah ini mengedepankan penghargaan terhadap perbedaan budaya dan bangsa maupun agama. Beberapa kegiatan lintas budaya sering diselenggarakan, baik bersifat lokal mauapun melalui pertukaran budaya seperti Pertukaran Pelajar dengan Turki. Komposisi siswa adalah 451 dengan guru 45 orang. Kepala Sekolah adalah Ms Monica dengan dibantu satu wakil kepala sekolah

Sekolah memiliki 13 mata pelajaran pokok selain itu ada juga pelajaran pilihan meliputi bahasa, sejarah politik dan ilmu-ilmu sosial. Pembelajaran dilakukan dengan team teaching. Terdapat pula berbagai macam ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah seperti: jurnalistik, teater, olah raga, dll. Untuk melengkapi wawasan siswa sekolah menyelenggarakan semacam career day dengan menghadirkan para ahli atau tokoh baik berasal dari kalangan orang tua maupun di luar kalangan orang tua.

Pembelajaran dimulai sekitar Agustus/September dan berakhir pada sekitar bulan Juni. Penilaian dilakukan secara periodik baik melalui penilaian individu maupun kelompok. Diselenggarakan pula semacam ulangan umum untuk mengetahui peringkat dan kemampuan siswa.

Rentang nilai yang ada adalah: 1 – 15 dimana 1 adalah terendah dan 15 adalah tertinggi. Pembagian rapor dilakukan 2 kali yaitu pada saat semester 1 dan 2.
Kenaikan kelas dilakukan akhir tahun dan siswa dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat 2 atau lebih mata pelajaran yang tidak tuntas/tidak lulus.Pada akhir tingkat dilakukan penilaian akhir yang dilakukan oleh sekolah maupun oleh negar

Dalam pemberian penilaian dilakukan terlebih dahulu  teacher conference. Siswa yang tidak lulus diperbolehkan mengulang tahun depan. Sekolah memberikan penghargaan berupa bea siswa dan hadiah bagi para siswa yang berprestasi seperti the best three dan the best five. Soal–soal ulangan hampir semua dalam bentuk Essay.
Selain kunjungan di tiga negara di atas rombongan studi banding dengan Visa Schengen memnafaatkan pula wisata ke beberapa negeri di darat Eropa ini, yaitu ke Swiss menikmati objek wisata salju abadi, di Mount Titlis pada ketinggian 3020 meter diatas permukaan laut. Di Luxemburg dan Belgia hanya transit untuk makan siang sambil menikmati patung monumental berupa Manaken Piss dan Atomium. Wisata yang cukup panjang adalah di Paris menikmati pemandangan dari Menara Eifel dan Museum Luefre yang menyimpan koleksi lukisan Monalisa. Sementara di Jerman hanya sempat mengunjungi kota tua di Frankfurt dan Belanda mengunjungi kampong nelayan Vollendam serta pusat kota Damrak.

Tidak kalah pentingnya adalah rombongan studi banding ini juga diterima di Kedutaan Besar RI di Paris yang diterima oleh Bapak wakil Dubes RI di Perancis, dan di Frankfurt rombongan diterima di Konjen RI di Frankfurt.

 Peserta studi banding foto bersama dengan latar belakang
menara Eifel - Paris
 
Perjalanan dua pekan yang cukup melelahkan namun sangat menyenangkan dan memberikan pengalaman yang mengesankan. Sekolah berharap kegiatan ini bisa ditindaklanjuti untuk aktifitas berikutnya yang bermanfaat bagi siswa maupun guru. Mau?


Jumat, 20 Januari 2012

Labscare SMP Labschool Cibubur,

    Labscare merupakan suatu program yang dikembangkan oleh SMP Labschool dalam rangka memfasilitasi siswa untuk memberikan layanan sosial kepada masyarakat (Social Service) sebagai wujud kepedulian siswa sebagai bagian dari anggota masyarakat. Melalui kegiatan Labscare, siswa diharapkan dapat berinteraksi secara langsung dan berkontribusi nyata untuk masyarakat. Pelaksanaan Labscare untuk setiap siswa sedikitnya 20 (dua puluh jam) selama menjadi siswa SMP Labschool.Labscare merupakan salah sau profile lulusan yang diharapkan oleh SMP Labschool Cibubur kepada para siswa-siswinya.
    Ada beberapa profile lulusan yang diharapkan pada saat siswa telah lulus menjadi siswa, yaitu: 
1.  Memiliki kompetensi dalam agama yang telah ditentukan sesuai agamanya masing-masing, yaitu: 
-     Islam    : Hapal dan mengamalkan juz 30 Al Quran (Juz Amma)
-     Nasrani          : Hafal dan mengamalkan doa Bapak Kami, Pengakuan Iman Rasuli, Sepuluh Perintah Allah dan Penggenapan Hukum Taurat
-  -  -          -    Hindu  : Hafal dan mengamalkan Puja Tri Sanya, Sembahyang Panca Sembah, Ajaran  Widhi tatwa, Ajaran Atma Tatwa, Ajaran Hukum Karma Phala, Ajaran Punar Bhawana, Samsara, Reinkarnasi, Ajaran Moksa serta melaksanakan Ajaran Panca Yadnya
 2.                     2.  Memiliki pengalaman membuat karya tulis ilmiah
                3.  .Memiliki keterlibatan dalam kegiatan sosial (Labscare) minimal 20 jam  
                           4. Mampu   berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik 

Siswi SMP Labschool Cibubur melaksanakan Labscare dengan
mengajari matematika beberapa anak SD

       
           Kesempatan melakukan Labscare sangat terbuka bagi siswa di lapangan kehidupan sosial sepertI: berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan RT/RW, Ikut membantu membersihkan tempat ibadah, Mengunjungi dan menghibur anak yatim di rumah yatim piatu atau menghibur dan membantu di panti jompo, ikut menjadi petugas pembantu di posko banjir atau kesehatan, mengajar anak-anak jalanan atau anak-anak PAUD di lingkungannya, dsb.

Berfose bersama setelah melakukan Labscare di Yatim Piatu Balita

Bagi para siswa-siswi Labschool Cibubur yang belum pernah melaksanakan Labscare, manfaatkan liburan panjang ini untuk Labscare, nanti kalian akan merasakan nikmat dan bahagianya berbagi bersama orang-orang yang membutuhkan. Mau mencoba?

      



K

Ke


Minggu, 15 Januari 2012

Prof.Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Arief Rachman membekali Orang Tua Murid dan Guru-guru SMP Labschool Cibubur


Mengawali tahun baru sekaligus mengawali semester dua tahun pelajaran 2011/2012, orang tua dan guru SMP Labschool Cibubur mendapatkan kesempatan yang luar biasa dan langka, karena mendapat pembekalan dan pencerahan dari dua orang profesor pendidikan yang tidak asing lagi di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. pada hari Rabu, 11 Januari 2012.

Acara yang bertajuk “Pembekalan bagi Orang Tua dan Guru dalam Membimbing Anak meraih Sukses” dilaksanakan oleh SMP Labschool Cibubur. Acara yang dihadiri oleh ketua dan wakil ketua Badan Pengelola Sekolah (BPS) Labschool YP UNJ beserta  Manajemen Labschool dan dihadiri pula oleh orang tua murid dan guru-guru Labschool Cibubur. Dalam acara tersebut Kepala sekolah menyampaikan perkembangan dan kemajuan belajar siswa SMP Labschool Cibubur yang mengalami prestasi yang sangat baik dengan pencapaian KKM 98, 81% dari total murid yang ada sebanyak 169 siswa, artinya hanya tinggal 1, 19% murid yang masih perlu mendapat layanan tambahan untuk meraih KKM yang telah ditentukan. Selain itu juga program kegiatan yang akan dilaksanakan di semester dua, diantaranya adalah SAKTI.

Pada kesempatan tersebut Prof. Conny menyampaikan beberapa hal penting diantaranya:  bahwa waktu bayi dilahirkan, manusia dibekali dengan otak yang di dalamnya terdapat 100-200 milyar sel otak. Setiap sel neuron siap untuk dikembangkan yang akan memproses trilyunan informasi. Sejumlah sel neuron tersebut pada umumnya baru 5% yang baru dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya. Sehingga dari kondisi tersebut sesungguhnya manusia pada dasarnya adalah cerdas dan berbakat. Perkembangan otak merupakan sistem yang kompleks dan mempengaruhi pertumbuhan inteligensi dan keperibadian yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang. Perkembangan manusia menurut William Stern dipengaruh oleh dua faktor utama yaitu faktor Genetis seperti potensi dan bakat serta faktor lingkungan seperti pendidikan, pergaulan, sosial ekonomi, budaya / etnis, gizi, rumah, sekolah dan masyarakat.
Menurut Prof. Conny secara umum perkembangan manusia melalui tiga tahap utama yaitu Progresif usia 0 s.d. ± 20 tahun, masa Stabil ± 20 – ± 70 tahun,  dan masa Regresif umur ± 70 tahun ke atas. Masa progresif banyak dialami oleh anak di sekolah.
Dorongan untuk berkembang dan untuk bertahan hidup agar menjadi pribadi dan memiliki kesadaran yang tinggi dipengaruhi riwayat perkembangan sosial untuk menjadi individu dalam struktur sosial dimana dia tinggal.

Prof. Dr. Conny R. Semiawan memaparkan materi dalam Pembekalan bagi Guru dan Orang Tua
SMP Labschool Cibubur

Individu yang superior ditandai oleh ciri-ciri ; Rarity, Productivity, demonstrability, value. Interaksi antara neuron yang disebut dengan synaps. Semakin cepat maka muncullah akselerasi, jika semakin kompleks (kaya) maka perlu eskalasi. Fungsi neuron itu sendiri adalah meningkatkan kreativitas. Menurut Bu Conny, Cortex merupakan bagian otak paling berkembang, ada dua belahan otak yang disambung oleh Corpus Colasum. Kemampuan hal baru dari belahan otak kanan ke belahan otak kiri.
Belahan otak kanan ditandai dengan berfikir logis, teratur, linear, sistematis dan rasional sementara belahan otak kanan ditandai dengan ciri holistik, imajinatif, kreatif, human dan intuitif. Kecerdasan yang dapat dikembangkan dengan pendekatan multiple intelligences, meliputi kecerdasan matematika, visual spasial, kinestetik, musikal, naturalis, interpersonal, intrapersonal, dan linguistik.
Berkaitan dengan beraneka macam kecerdasan yang telah dikemukakan oleh Gardner maka sekolah, dalam hal ini Labschool berupaya untuk memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk berkembang sesuai dengan kecerdasannya. Sekolah tidak hanya mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan belahan otak kiri namun juga mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan belahan otak kanan. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan perlu dikembangkan sedemikian rupa, baik melalui ekstrakurikuler, budaya sekolah, tata krama dan protokoler sekolah serta kegiatan-kegiatan penunjang kegiatan akademik, seperti Field study, Labscare, Majalah Sekolah serta kegiatan SAKTI (Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Teladan Indonesia) yang bekerja sama dengan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Arief Rahman, M.Pd. mengemukakan mengenai lima indikator sukses pendidikan, yaitu:
1. 1. Bertaqwa
2.  2. Berkepribadian matang
3. 3. Berilmu mutakhir dan berprestasi
4. 4. Mempunyai rasa kebangsaan
5.5. Berwawasan Global




Prof. Dr. Arief Rachman, menyampaikan materi tentang Pemenuhan
Hak Tumbuh Kembang Anak dalam mensukseskan Pendidikan 


Indikator tersebut merupakan kesuksesan pendidikan yang utuh dan menjadi tanggungjawab sekolah untuk dapat mewujudkannya. Sehingga sekolah tidak hanya mencapai keunggulan intelektual semata namun yang lebih penting adalah unsur-unsur yang kelima di atas.  
Murid yang memiliki berbagai macam potensi kecerdasan perlu mendapat perhatian dari sekolah hal ini disampaikan oleh Pak Arief, selain kecerdasan sebagaimana dimaksud dalam multiple intelligences, maka menurut pa Arief, murid-murid sedikitnya memiliki lima potensi yaitu: Potensi spiritual, Potensi perasaan, Potensi akal, Potensi sosial, dan Potensi jasmani.
Peran orang tua dalam mengembangkan segenap potensi anak sangat diperlukan dalam mendukung terbentuknya sukses pendidikan sebagaimana yang dikemukakan di atas. Hal yang penting menurut pa Arief adalah Pola Asuh Orang Tua, dalam hal ini orang tua hendaknya mengembangkan pola asuh yang sehat, yaitu pola asuh yang menjadikan dirinya sebagai Suri Tauladan, bukannya pola asuh yang Otoriter, atau pola asuh yang terlalu melindungi dan pola asuh yang membebaskan.
   Antusiasme orang tua yang hadir dalam pertemuan 
Apabila adanya harmonisasi dan sinkronisasi antar pendidikan yang dilakukan oleh sekolah dan orang tua (keluarga) maka optimalisasi dari capaian sukses pendidikan akan mudah diwujudkan. Di sinilah perlunya kerjasama yang erat dan baik antara sekolah dan orang tua. Dan menurut pa Arief, sekolah-sekolah Labschool telah mampu menciptakan hubungan sekolah dengan orang tua sangat baik, sehingga menjadikan Labschool menjadi maju seperti sekarang ini.
Penampilam Angklung SMP Labschool Cibubur
Acara semakin bertambah meriah pada hari itu dengan penampilan tim angklung SMP Labschool Cibubur yang menampilkan tiga lagu, yaitu Soleram, Kicir-kicir dan I Have a Dream..