Minggu, 15 Januari 2012

Prof.Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Arief Rachman membekali Orang Tua Murid dan Guru-guru SMP Labschool Cibubur


Mengawali tahun baru sekaligus mengawali semester dua tahun pelajaran 2011/2012, orang tua dan guru SMP Labschool Cibubur mendapatkan kesempatan yang luar biasa dan langka, karena mendapat pembekalan dan pencerahan dari dua orang profesor pendidikan yang tidak asing lagi di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Conny R. Semiawan dan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. pada hari Rabu, 11 Januari 2012.

Acara yang bertajuk “Pembekalan bagi Orang Tua dan Guru dalam Membimbing Anak meraih Sukses” dilaksanakan oleh SMP Labschool Cibubur. Acara yang dihadiri oleh ketua dan wakil ketua Badan Pengelola Sekolah (BPS) Labschool YP UNJ beserta  Manajemen Labschool dan dihadiri pula oleh orang tua murid dan guru-guru Labschool Cibubur. Dalam acara tersebut Kepala sekolah menyampaikan perkembangan dan kemajuan belajar siswa SMP Labschool Cibubur yang mengalami prestasi yang sangat baik dengan pencapaian KKM 98, 81% dari total murid yang ada sebanyak 169 siswa, artinya hanya tinggal 1, 19% murid yang masih perlu mendapat layanan tambahan untuk meraih KKM yang telah ditentukan. Selain itu juga program kegiatan yang akan dilaksanakan di semester dua, diantaranya adalah SAKTI.

Pada kesempatan tersebut Prof. Conny menyampaikan beberapa hal penting diantaranya:  bahwa waktu bayi dilahirkan, manusia dibekali dengan otak yang di dalamnya terdapat 100-200 milyar sel otak. Setiap sel neuron siap untuk dikembangkan yang akan memproses trilyunan informasi. Sejumlah sel neuron tersebut pada umumnya baru 5% yang baru dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya. Sehingga dari kondisi tersebut sesungguhnya manusia pada dasarnya adalah cerdas dan berbakat. Perkembangan otak merupakan sistem yang kompleks dan mempengaruhi pertumbuhan inteligensi dan keperibadian yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang. Perkembangan manusia menurut William Stern dipengaruh oleh dua faktor utama yaitu faktor Genetis seperti potensi dan bakat serta faktor lingkungan seperti pendidikan, pergaulan, sosial ekonomi, budaya / etnis, gizi, rumah, sekolah dan masyarakat.
Menurut Prof. Conny secara umum perkembangan manusia melalui tiga tahap utama yaitu Progresif usia 0 s.d. ± 20 tahun, masa Stabil ± 20 – ± 70 tahun,  dan masa Regresif umur ± 70 tahun ke atas. Masa progresif banyak dialami oleh anak di sekolah.
Dorongan untuk berkembang dan untuk bertahan hidup agar menjadi pribadi dan memiliki kesadaran yang tinggi dipengaruhi riwayat perkembangan sosial untuk menjadi individu dalam struktur sosial dimana dia tinggal.

Prof. Dr. Conny R. Semiawan memaparkan materi dalam Pembekalan bagi Guru dan Orang Tua
SMP Labschool Cibubur

Individu yang superior ditandai oleh ciri-ciri ; Rarity, Productivity, demonstrability, value. Interaksi antara neuron yang disebut dengan synaps. Semakin cepat maka muncullah akselerasi, jika semakin kompleks (kaya) maka perlu eskalasi. Fungsi neuron itu sendiri adalah meningkatkan kreativitas. Menurut Bu Conny, Cortex merupakan bagian otak paling berkembang, ada dua belahan otak yang disambung oleh Corpus Colasum. Kemampuan hal baru dari belahan otak kanan ke belahan otak kiri.
Belahan otak kanan ditandai dengan berfikir logis, teratur, linear, sistematis dan rasional sementara belahan otak kanan ditandai dengan ciri holistik, imajinatif, kreatif, human dan intuitif. Kecerdasan yang dapat dikembangkan dengan pendekatan multiple intelligences, meliputi kecerdasan matematika, visual spasial, kinestetik, musikal, naturalis, interpersonal, intrapersonal, dan linguistik.
Berkaitan dengan beraneka macam kecerdasan yang telah dikemukakan oleh Gardner maka sekolah, dalam hal ini Labschool berupaya untuk memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk berkembang sesuai dengan kecerdasannya. Sekolah tidak hanya mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan belahan otak kiri namun juga mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan belahan otak kanan. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan perlu dikembangkan sedemikian rupa, baik melalui ekstrakurikuler, budaya sekolah, tata krama dan protokoler sekolah serta kegiatan-kegiatan penunjang kegiatan akademik, seperti Field study, Labscare, Majalah Sekolah serta kegiatan SAKTI (Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Teladan Indonesia) yang bekerja sama dengan unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Arief Rahman, M.Pd. mengemukakan mengenai lima indikator sukses pendidikan, yaitu:
1. 1. Bertaqwa
2.  2. Berkepribadian matang
3. 3. Berilmu mutakhir dan berprestasi
4. 4. Mempunyai rasa kebangsaan
5.5. Berwawasan Global




Prof. Dr. Arief Rachman, menyampaikan materi tentang Pemenuhan
Hak Tumbuh Kembang Anak dalam mensukseskan Pendidikan 


Indikator tersebut merupakan kesuksesan pendidikan yang utuh dan menjadi tanggungjawab sekolah untuk dapat mewujudkannya. Sehingga sekolah tidak hanya mencapai keunggulan intelektual semata namun yang lebih penting adalah unsur-unsur yang kelima di atas.  
Murid yang memiliki berbagai macam potensi kecerdasan perlu mendapat perhatian dari sekolah hal ini disampaikan oleh Pak Arief, selain kecerdasan sebagaimana dimaksud dalam multiple intelligences, maka menurut pa Arief, murid-murid sedikitnya memiliki lima potensi yaitu: Potensi spiritual, Potensi perasaan, Potensi akal, Potensi sosial, dan Potensi jasmani.
Peran orang tua dalam mengembangkan segenap potensi anak sangat diperlukan dalam mendukung terbentuknya sukses pendidikan sebagaimana yang dikemukakan di atas. Hal yang penting menurut pa Arief adalah Pola Asuh Orang Tua, dalam hal ini orang tua hendaknya mengembangkan pola asuh yang sehat, yaitu pola asuh yang menjadikan dirinya sebagai Suri Tauladan, bukannya pola asuh yang Otoriter, atau pola asuh yang terlalu melindungi dan pola asuh yang membebaskan.
   Antusiasme orang tua yang hadir dalam pertemuan 
Apabila adanya harmonisasi dan sinkronisasi antar pendidikan yang dilakukan oleh sekolah dan orang tua (keluarga) maka optimalisasi dari capaian sukses pendidikan akan mudah diwujudkan. Di sinilah perlunya kerjasama yang erat dan baik antara sekolah dan orang tua. Dan menurut pa Arief, sekolah-sekolah Labschool telah mampu menciptakan hubungan sekolah dengan orang tua sangat baik, sehingga menjadikan Labschool menjadi maju seperti sekarang ini.
Penampilam Angklung SMP Labschool Cibubur
Acara semakin bertambah meriah pada hari itu dengan penampilan tim angklung SMP Labschool Cibubur yang menampilkan tiga lagu, yaitu Soleram, Kicir-kicir dan I Have a Dream..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar