Rabu, 07 September 2022

Pidato Kenegaraan 16 Agustus, Konvensi yang tetap terjaga

Konvensi kenegaraan kembali dilakukan oleh Negara Indonesia dalam memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke 77. Konvensi sebagai bagian konstitusi tidak tertulis, merupakan kebiasaan-kebiasaan yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Salah satu konvensi tersebut adalah pidato Presiden di depan sidang Tahunan MPR serta sidang bersama DPR dan DPD setiap tanggal 16 Agustus sebagai rangkaian peringatan hari ualang tahun (HUT) kemerdekaan RI. Konvensi ini sudah dilakukan sejak era presiden Soeharto dilanjutkan oleh presiden-presiden selanjutnya dan di era presiden Jokowi.

 

Pidato yang disimak melalui siaran langsung melalui radio ini benar-benar membuat saya kagum dan bangga serta penuh optimisme sebagai warga bangsa Indonesia. Sambil mendengar pidato seakan saya melayang merasakan suasana awal revolusi dimana rakyat dengan antusias mendengar pidato presiden Soekarno saat itu. Suasana perjalanan dari bilangan Rawamngun menuju Cibubur dengan mendengarkan siaran langsung benar-benar membuat hati berbinar-binar dan perasaan kagum dan bangga luar biasa. Sebagai praktisi pendidikan yang mengampu mata ajar Pendidikan Pancasila/ Kewarganegaraan, pidato presiden yang merupakan salah satu konvensi menjadi santapan atau menu wajib, karena dengan menyimak pidato ini kita dapat mengetahui perkembangan negara yang sesungguhnya dari sumber informasi yang sangat valid dan kredibel yang bisa dijadikan sebagai bahan informasi dalam proses pendidikan. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap kami pun mencari dokumen lengkap dari pidato presiden tersebut.

 

Pidato presiden Joko Widodo singkat dan padat dan didalamnya menggambarkan pencapaian-pencapaian pembangunan yang telah diraih pada periode kedua Jokowi dan khususnya pada tiga tahun kepemimpinan beliau. Pidato yang dibacakan kurang dari setengah jam membuat pendengar mendapatkan informasi kekinian yang menunjukkan posisi dan prestasi Indonesia pasca pandemi. Ibarat usai perang dunia, pandemi ini pada hakekatnya adalah perang dunia dalam melawan corona virus yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya negara-negara kecil dan berkembang, negara maju pun ikut terdampak dengan “perang dunia” ini. Usai Perang Dunia kedua, salah satunya Indonesia berhasil bangkit dan memenangkan kolonialisme dengan menjadi negara merdeka pada tahun 1945. Usai “perang dunia” kali ini, Indonesia juga kembali bangkit menjadi negara yang kuat dan Tangguh. Sebagaimana tema HUT Kemerdekaan RI ke- 77, “Pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat”.

 

Presiden menyampaikan bahwa 107 negara terdampak krisis, dan sebagian di antaranya diperkirakan akan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan. Selanjutnya Presiden juga melaporkan bahwa inflasi Indonesia terkendali dikisaran 4,9 persen jauh di bawah negara-negara di Kawasan ASEAN yang berada di angka 7 persen dan negara-negara maju yang berada di angka 9 persen. Pemerintah juga berhasil mencetak neraca APBN yang mengalami surplus sebanyak 106 trilyun.

 

Disamping itu ekonomi tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut ini berarti sudah berjalan dua tahun lebih, dan semester I tahun 2022 ini surplus sekitar Rp 364 triliun. Ini menurut hemat saya suatu pencapaian luar biasa, pada saat dunia mengalami krisis luar biasa, negara kita justru dapat mengatasi dengan baik dan bahkan mencapai nilai lebih sebanyak 60 triliun setiap bulannya, atau sebanyak 2 triliun per-harinya. Pencapaian seperti ini tentunya hal yang membanggakan, walaupun kita harus tetap waspada dan hati-hati seperti pesan presiden.

 

Presiden menambahkan pencapaian tersebut karena adanya kekuatan bangsa Indonesia, pertama adanya sinergi dan gotong royong antar komponen bangsa, kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia. Ini pesan utama dari presiden agar kita benar-benar bisa menjaga kekuatan ini dengan sebaik-baiknya serta dikelola dengan baik. Kekuatan ketiga kita adalah bonus demografi. Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima oleh Rusia dan juga diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau pun geopolitik sedang panas.

 

Presiden juga menyampaikan Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global baik krisis pangan, krisis energi maupun krisis keuangan. Dan tahun ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, kita juga menjadi Ketua ASEAN. Artinya, Indonesia berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional. Ini merupakan puncak prestasi yang besar sebagai bangsa berkembang yang mendapat kepercayaan dari internasional. Peran Indonesia benar-benar diakui dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia. Bagi Indonesia ini juga yang menjadi amanah dari Konstitusi negara Indonesia sehingga Indonesia selalu beruapaya untuk dapat berkontribusi dalam menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 

Selain itu kepercayaan presiden juga disampaikan bahwa, “kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.” Pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan. Hilirisasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dari 36 trilyun menjadi 306 trilyun. Yang kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon. Untuk konsumsi beras, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir, untuk beras konsumsi. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional kita. Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) yang disaksikan oleh FAO, karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019. Pencapaian ini berarti menyamai pencapaian pada masa Presiden sebelumnya seperti Era Soeharto pada tahun 1984. Yang ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus kita jamin. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Untuk yang ketiga ini memang masih ada PR besar yang harus dikerjakan secara bersama-sama agar Indonesia dapat menciptakan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi dengan kasus-kasus yang muncul akhir-akhir ini terkait penegak hukum yang justru melanggar hukum. Menurut presiden, Skor persepsi korupsi dari transparansi internasional juga naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks perilaku antikorupsi dari BPS juga meningkat dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022. Walaupun sedikit, namun angka itu menunjukkan adanya perbaikan yang sedang dilakukan, semoga kedepannya akan lebih baik lagi.

 

Yang keempat, UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan Sembilan unicorn terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. 19 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024. Kelima, pembangunan Ibu Kota Nusantara terus harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan.

 

Pada bagian akhir presiden mengingatkan tentang pentingnya pendidikan dan Kesehatan sebagai penopang utama untuk mencapai capaian besar kedepannya. Semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Untuk itu, di bidang kesehatan, stunting harus cepat dipangkas. Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata. Akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan dan layanan yang berkualitas harus terus diprioritaskan. Para siswa dan mahasiswa harus dikenalkan kepada dunia kerja sejak dini. Minat anak di bidang science, teknologi, seni dan olahraga harus didukung dan diapresiasi. Oleh karena itu, budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama. Seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Karya sastra dan film, karya seniman muda harus terus didukung. Dana abadi kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai dengan kemampuan fiskal pemerintah. Kita berharap dengan pendidikan dan kesehatan yang baik indeks pembangunan manusia kita akan bergerak naik dan daya saing kitapun semakin tinggi. Oleh karena itu kualitas pendidikan dari mulai pendidikan dasar hingga tinggi harus menjadi perhatian pemerintah, demikian pula dengan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat juga selalu ditingkatkan. Kurikulum Merdeka sebagai salah satu untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita agar kita bisa sejajar kualitas pendidikan dengan negara-negara OECD yang baik pendidikannya serta mewujudkan wargan negara Indonesia yang cerdas berkarakter dengan keunggulan yang siap bersaing di dunia global

 

Sebagai praktisi pendidikan, tentunya pidato tersebut membuat optimisme kita sebagai bangsa, keberhasilan ini tidak diakui sebagai keberhasilan presiden semata, namun berkat kerjasama semua pihak. Kerendahhatian dan tidak merasa paling berjasa telah ditunjukkan oleh pemimpin negeri ini. Sudah selayaknya kita menjaga dan meningkatkan prestasi ini dengan sebaik-baiknya sesuai peran kita masing-masing. Tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk masa depan yang lebih baik. Kekurangan dan ketidaksempurnaan bukan untuk dibicarakan terus, namun perlu ditingkatkan dan diperbaiki bersama. Pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum selesai seperti kemiskinan, kesenjangan, kebodohan dan kerawanan sosial perlu dikawal bersama agar kita benar-benar dapat mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai amanat pendiri bangsa yang telah dipuruskan 77 tahun yang lalu. Semoga!

 

Sumber: Pidato Presiden, 16 Juli 2022

Sabtu, 09 April 2022

Bersikap positif saat positif

 Menikmati masa istirahat isoman selama dua pekan adalah hal yang harus dinikmati dan disyukuri. Betapa tidak, aktivitas yang biasa menyibukkan kita sehingga satu keluarga tidak bisa berkumpul bersama dalam satu waktu dan tempat, pada saat ini bisa dilakukan, bahkan tidak cukup satu hari, melainkan hampir selama dua minggu.


Bermula dari hasil swab PCR istri pada hari Minggu sore, 6 Februari 2022 dan malamnya terkonfirmasi positif. Memang 3 hari sebelum dinyatakan positif, istri mengeluh pusing, batuk, kedinginan serta badan meriang dan tulang yang pegel dan lemah badannya. Dari hasil tersebut akhirnya kita sekeluarga memutuskan untuk isoman di rumah.

Esok harinya, Senin 7 Februari 2022 si bungsu kebetulan terjadwal sidang skripsi pada pukul 09.00 sd selesai. Karena keluarga isoman, maka sibungsu ijin ke tim penguji untuk mengenakan masker selama ujian melalui zoom meeting. Suara si bungsu pun sudah mulai serak, dan badan sudah mulai panas dan batuk kecil. Singkat cerita sidang skripsi yang diketuai oleh Korprodi Sosiologi UNJ dengan didampingi 4 penguji lain menyatakan sibungsu M. Adira Asyari dinyatakan lulus dari program studi Sosiologi UNJ dan berhak menyandang gelar S.Sos.

Usai sidang kami pun bersyukur dan merayakan nya dengan berfoto bersama serta menyantap hidangan sederhana yang disiapkan sebelum sidang. Berikutnya paket-paket makanan dan buket ucapan baik bunga maupun makanan datang silih berganti dari teman-teman sibungsu melalui kurir online. Hal tersebut merupakan tradisi yang muncul pada akhir akhir ini khususnya di masa pandemi. Saling support dan mendukung yang bisa dilakukan karena pertemuan secara langsung tidak dimungkinkan di kampus atau kongkow bareng sehabis ujian seperti saat normal.

Setelah duhur, sibungsu merasa lebih tidak enak badan, ditambah saya sendiri yang mulai batuk dan meriang, serta pilek. Akhirnya kita memutuskan untuk PCR di sore harinya dan benar saja, Selasa dini hari kami berdua dinyatakan positif. Kakaknya berdasarkan hasil tes PCR negatif, namun ternyata memiliki keluhan dan gejala yang mirip, bahkan suhunya di atas 38 mendekati 39 derajat celcius. Akhirnya hari Kamis, 10 Februari hasil PCR kedua kakak ternyata positif. Dan berempat kami satu rumah semua terkonfirmasi positif.

Kami tentunya melapor kepada ketua RT bahwa kami sekeluarga positif dengan mengirimkan hasil PCR melalui wa ke RT. Pa RT yang sigap menerima laporan dan meneruskan ke Puskesmas. Dan hari Kamis petugas dari Puskesmas melakukan visitasi ke rumah sambil menanyakan gejala serta menanyakan apakah ada yg perlu di rawat di RS. Kami menyampaikan bahwa semua  memutuskan isoman di rumah. Kami diminta mengirim data diri melalui aplikasi wa dilampiri KTP untuk mendapatkan obat, dan setelah data terkirim esok hari kami sekeluarga mendapat kiriman obat dari Puskesmas Matraman yang dijemput dan diantar oleh pa RT, bapak Agus Nuraedi.
Kami merasakan pelayanan pengurus RT dan Puskesmas Matraman sangat baik terhadap pasien yang isoman. Tidak hanya itu saja, keluarga yang isoman mendapatkan paket sembako dari pemerintah daerah melalui RT dengan jumlah dan fariasi yang sangat mencukupi.

Selama kami isoman, bantuan banyak yang datang dari berbagai pihak. Ada adik yang menyiapkan keperluan makan 3 kali sehari, tetangga yang berempati dengan mengirim buah-buahan dan makanan, jemaah musholla yang mengirimkan buah segar, dari pengurus RT yang memberikan dana sosial dan buah bahan serta dari sekolah yang sangat besar perhatiannya. Demikian pula dengan teman-teman yang secara pribadi mengirim makanan melalui aplikasi gofood, atau aplikasi online lainnya. Saya dan keluarga merasa bersyukur dengan perhatian dan bantuan yang diberikan oleh kerabat dan teman teman semuanya. Apalagi kiriman doa doa yang senantiasa dipanjatkan oleh sahabat, keluarga, sejawat baik yang dekat maupun di sebrang negeri membuat besar hati dan bahagia kami sekeluarga. Bahwa kami tidak sendirian dan didukung oleh orang-orang yang baik sehingga kami bisa lekas sembuh kembali.

Jadi, dinyatakan positif Covid jangan menjadikan kita lemah dan tidak bergairah, hal ini akan menambah sakit yang sedikit bisa bertambah banyak. Menghadapinya dengan tenang, sabar dan tawakal serta mengisi dengan kegiatan positif akan dapat menghasilkan karya dan kerja yang positif pula. Maka bersikap positif jika positif adalah hal yang terbaik. Ada rezeki dan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita yang tidak disangka sangka. Sakitpun dapat menjadi penggugur dosa dosa kita.

Alhamdulillah hari Minggu, 20 Februari 2022, kami berdasarkan hasil tes dinyatakan negatif, dan di aplikasi peduli lindungi sudah kembali berwarna hijau. Terima kasih banyak untuk semuanya, hanya Allah swt Tuhan Yang Maha Esa akan membalas dengan balasan yang lebih baik serta pahala yang berlimpah.
Amiiin ya rabbal alamiiin