Rabu, 02 Agustus 2023

Meet and Greet di Awal Tahun


Ada budaya yang menarik dilakukan oleh sekolah-sekolah Labschool, dari mulai KB-TK sampai dengan SMA, yaitu melakukan Meet and Greet di awal tahun Pelajaran. Ya, meet and greet adalah salah satu budaya sekolah yang tetap dipelihara sampai saat ini, yaitu pertemuan antara orangtua siswa dengan pihak sekolah. Pertemuan ini tidak hanya menjadi menu orangtua siswa baru namun juga orangtua siswa yang lama. Artinya tidak hanya untuk orangtua siswa kelas 1, 7, atau 10 saja namun orangtua kelas kelas-kelas berikutnya juga dilakukan.

 

Gambar: Paparan kepala sekolah di depan orangtua

Pertemuan orangtua siswa dengan sekolah di awal tahun Pelajaran sangat penting dilakukan agar sekolah dapat menginformasikan program-program kegiatan yang akan dialami dan dilakukan siswa pada satu tahun ke depan. Sekolah juga akan mengenalkan walikelas dan guru-guru yang akan mengampu mata Pelajaran ataupun penanggungjawab kegiatan. Di sisi lain, orangtua juga dapat mengetahui kegiatan-kegiatan apa yang akan dialami dan dipersiapkan siswa selama satu tahun ke depan. Keduanya dapat berkolaborasi untuk menyukseskan program-program tersebut dengan mengambil peran sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

 

Selain mendapatkan informasi kegiatan-kegiatan akademik dan kesiswaan dan hal-hal terkait prestasi sekolah atau program sekolah, dalam pertemuan tersebut dihadirkan pula narasumber-narasumber yang dapat membekali orangtua siswa dalam meraih sukses pendidikan di sekolah. Beberapa nara sumber yang biasa diundang untuk memberikan pencerahan antara lain: Prof. Arief Rachman, M.Pd., dr. Aisah Dahlan, Dr. Achmad Ridwan, M.Si, Motivator, Psikolog dan narasumber lain yang dapat memperkaya dan membekali orangtua dalam pengasuhan dan pendidikan anak.

 

Meet and Greet dilanjutkan dengan pertemuan dalam kelompok kecil yaitu kelas, untuk mengenal lebih dekat dengan wali kelas dan sesama orangtua, selanjutnya dibentuk organisasi kelas yang beranggotakan perwakilan orangtua untuk berkolaborasi dengan wali kelas dalam menyukseskan belajar para siswa di kelas masing-masing. Pertemuan pertama awal tahun, akan menentukan sukses berikutnya, itulah yang menjadi alasan mengapa orangtua Labschool senantiasa semangat untuk hadir dalam acara Meet and Greet di awal tahun.

 

 

Senin, 06 Februari 2023

PSB Labschool Menggunakan Model CAT

Penerimaan Siswa Baru (PSB) Jalur Tes SMA Labschool serentak digelar di 4 lokasi, yaitu sekolah di Rawamangun, Kebayoran, Cibubur dan Cirendeu. Tes kali ini sedikit berbeda dengan dua tahun sebelumnya pada saat kondisi pandemic covid, siswa mengerjakan tes dari sekolah yang dituju. Sementara dua tahun terakhir, siswa mengerjakan tes Labschool dari rumah masing-masing, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi klaster baru pasca pelaksanaan tes. 

Seiring dengan dicabutnya PPKM oleh pemerintah, maka BPS Labschool memutuskan pelaksanaan tes PSB untuk semua peserta harus hadir ke sekolah. Oleh karena itu sosialisasi dan pemberitahuan terus menerus disampaikan oleh panitia PSB, baik secara langsung oleh guru-guru ke siswa-siswi, melalui website Labschool, melalui media sosial seperti IG dan youtube. Kehadiran siswa saat mengikut tes juga dimaksudkan agar siswa lebih mengenal sekolahnya sebelum menjadi siswa Labschool sekaligus dapat mengatur atau mengukur jarak tempuh dari rumah ke sekolah.

Minggu, 5 Februari 2023 adalah jadwal untuk Tes PSB SMA Labschool, oleh karena itu sejak pagi hari kesibukan sudah terasa di sekolah-sekolah Labschool. Jumlah peserta tes yang bisa melampaui 4 sampai 6 kali daya tampung perlu diantisipasi terkait kehadiran dan perpakiran kendaraannya sehingga tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang melewati jalan di kawasan Labschool. Disamping itu, dengan tes di sekolah siswa dan orangtua dapat melihat performa sekolah dalam bentuk penampilan siswa, display prestasi dan informasi kegiatan sekolah, serta panggung interaktif yang disiapkan oleh sekolah.


                                                      Gambar: Pemantauan PSB

Tes PSB SMA Labschool kali ini juga berbeda dalam hal bentuk tes nya, sebelumnya Tes menggunakan bentuk soal tes pilihan ganda biasa, di mana siswa mengerjakan seluruh soal yang disediakan dengan jumlah waktu yang ada. Siswa akan mendapat skor 4 jika menjawab benar, skor 0 jika siswa tidak menjawab dan -1 jika siswa menjawab salah. Pada tahun ini, Soal Tes PSB SMA Labschool menggunakan model CAT (Computerized Adaptive Test) yaitu Tes Adaptif berbasis Komputer atau pilihan ganda adaptif berbasis komputer. Tingkat kesulitan soal akan diatur oleh komputer dengan melakukan penyesuaian terhadap kemampuan peserta tes. Semua peserta akan mendapat soal pertama pada level menengah, apabila bisa menjawab akan berlanjut pada soal pada tingkat yang lebih tinggi, jika siswa menjawab salah maka akan komputer akan mengarahkan soal selanjutnya pada tingkat kesukaran yang lebih rendah, dan demikian seterusnya.  Dengan demikian setiap siswa akan mendapatkan soal sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Jika siswa menjawab benar terus maka akan mendapat soal level tinggi dan siswa akan mendapat poin yang tinggi. Siswa yang menjawab soal salah terus, maka akan mendapat soal level bawah dan otomatis nilai akan rendah. Skor untuk soal level tinggi adalah 3, soal level menengah adalah 2, skor level rendah adalah 1. Siswa yang menjawab salah mendapat skor 0, dan tidak ada nilai minus untuk yang menjawab salah.

Terkait dengan tes berbasis komputer ini, calon peserta diwajibkan membawa laptop/ipad/tab untuk mengerjakan tes tersebut, namun panitia memfasilitasi peserta apabila ada mengalami kendala pada perangkatnya. Siswa yang mengalami kendala perangkat, mengikuti tes di ruang laboratorium komputer. Tidak hanya itu, panitia bahkan melayani siswa yang mengikuti tes dari mobil, karena peserta dalam kondisi sakit pasca kecelakaan, dan untuk itu mobil diparkir dekat poliklinik sekolah.

Menurut kepala BPS Labschool, Achmad Ridwan, pada tahun ini Tes PSB SMA Labschool diikuti oleh 2.616 peserta. Tes yang dimulai pukul 09.00 sampai pukul 11.00 wib secara umum berjalan lancar. Sebelum pelaksanaan tes hari ini, telah dilakukan simulasi tes sebanyak tiga kali untuk menguji server dan jaringan yang ada di sekolah. Adanya simulasi tersebut dapat diketahui kekurangan atau kendala yang ada, sehingga pada saat tes tidak terjadi kendala yang berarti.

Ketua PSB Labschool, Anggara Budi Susila menyampaikan bahwa Tes PSB SMA Labschool ini hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat pada hari Selasa, 14 Februari 2023 melalui web Labschool di www.labschool-unj.sch.id/psb dengan cara memasukkan email yang telah didaftarkan sebelumnya. Semoga hasil yang diterima dapat memuaskan peserta dan orangtua. Karena keterbatasan daya tampung untuk yang belum berhasil lolos agar tetap semangat dan dapat menyiapkan diri untuk seleksi di sekolah lain. Panitia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayakan pendidikan kepada Labschool.

Untuk pendidikan terbaik putra-putri Bapak Ibu, ingat satu nama, Labschool!

Rabu, 07 September 2022

Pidato Kenegaraan 16 Agustus, Konvensi yang tetap terjaga

Konvensi kenegaraan kembali dilakukan oleh Negara Indonesia dalam memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke 77. Konvensi sebagai bagian konstitusi tidak tertulis, merupakan kebiasaan-kebiasaan yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis. Salah satu konvensi tersebut adalah pidato Presiden di depan sidang Tahunan MPR serta sidang bersama DPR dan DPD setiap tanggal 16 Agustus sebagai rangkaian peringatan hari ualang tahun (HUT) kemerdekaan RI. Konvensi ini sudah dilakukan sejak era presiden Soeharto dilanjutkan oleh presiden-presiden selanjutnya dan di era presiden Jokowi.

 

Pidato yang disimak melalui siaran langsung melalui radio ini benar-benar membuat saya kagum dan bangga serta penuh optimisme sebagai warga bangsa Indonesia. Sambil mendengar pidato seakan saya melayang merasakan suasana awal revolusi dimana rakyat dengan antusias mendengar pidato presiden Soekarno saat itu. Suasana perjalanan dari bilangan Rawamngun menuju Cibubur dengan mendengarkan siaran langsung benar-benar membuat hati berbinar-binar dan perasaan kagum dan bangga luar biasa. Sebagai praktisi pendidikan yang mengampu mata ajar Pendidikan Pancasila/ Kewarganegaraan, pidato presiden yang merupakan salah satu konvensi menjadi santapan atau menu wajib, karena dengan menyimak pidato ini kita dapat mengetahui perkembangan negara yang sesungguhnya dari sumber informasi yang sangat valid dan kredibel yang bisa dijadikan sebagai bahan informasi dalam proses pendidikan. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap kami pun mencari dokumen lengkap dari pidato presiden tersebut.

 

Pidato presiden Joko Widodo singkat dan padat dan didalamnya menggambarkan pencapaian-pencapaian pembangunan yang telah diraih pada periode kedua Jokowi dan khususnya pada tiga tahun kepemimpinan beliau. Pidato yang dibacakan kurang dari setengah jam membuat pendengar mendapatkan informasi kekinian yang menunjukkan posisi dan prestasi Indonesia pasca pandemi. Ibarat usai perang dunia, pandemi ini pada hakekatnya adalah perang dunia dalam melawan corona virus yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya negara-negara kecil dan berkembang, negara maju pun ikut terdampak dengan “perang dunia” ini. Usai Perang Dunia kedua, salah satunya Indonesia berhasil bangkit dan memenangkan kolonialisme dengan menjadi negara merdeka pada tahun 1945. Usai “perang dunia” kali ini, Indonesia juga kembali bangkit menjadi negara yang kuat dan Tangguh. Sebagaimana tema HUT Kemerdekaan RI ke- 77, “Pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat”.

 

Presiden menyampaikan bahwa 107 negara terdampak krisis, dan sebagian di antaranya diperkirakan akan jatuh bangkrut. Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan. Selanjutnya Presiden juga melaporkan bahwa inflasi Indonesia terkendali dikisaran 4,9 persen jauh di bawah negara-negara di Kawasan ASEAN yang berada di angka 7 persen dan negara-negara maju yang berada di angka 9 persen. Pemerintah juga berhasil mencetak neraca APBN yang mengalami surplus sebanyak 106 trilyun.

 

Disamping itu ekonomi tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut ini berarti sudah berjalan dua tahun lebih, dan semester I tahun 2022 ini surplus sekitar Rp 364 triliun. Ini menurut hemat saya suatu pencapaian luar biasa, pada saat dunia mengalami krisis luar biasa, negara kita justru dapat mengatasi dengan baik dan bahkan mencapai nilai lebih sebanyak 60 triliun setiap bulannya, atau sebanyak 2 triliun per-harinya. Pencapaian seperti ini tentunya hal yang membanggakan, walaupun kita harus tetap waspada dan hati-hati seperti pesan presiden.

 

Presiden menambahkan pencapaian tersebut karena adanya kekuatan bangsa Indonesia, pertama adanya sinergi dan gotong royong antar komponen bangsa, kekuatan kedua Indonesia adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia. Ini pesan utama dari presiden agar kita benar-benar bisa menjaga kekuatan ini dengan sebaik-baiknya serta dikelola dengan baik. Kekuatan ketiga kita adalah bonus demografi. Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Indonesia diterima oleh Rusia dan juga diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau pun geopolitik sedang panas.

 

Presiden juga menyampaikan Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global baik krisis pangan, krisis energi maupun krisis keuangan. Dan tahun ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, kita juga menjadi Ketua ASEAN. Artinya, Indonesia berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional. Ini merupakan puncak prestasi yang besar sebagai bangsa berkembang yang mendapat kepercayaan dari internasional. Peran Indonesia benar-benar diakui dan dihormati oleh bangsa-bangsa di dunia. Bagi Indonesia ini juga yang menjadi amanah dari Konstitusi negara Indonesia sehingga Indonesia selalu beruapaya untuk dapat berkontribusi dalam menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 

Selain itu kepercayaan presiden juga disampaikan bahwa, “kita mempunyai kesempatan besar untuk membangun Indonesia yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.” Pertama, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam harus terus dilakukan. Hilirisasi nikel, misalnya, telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dari 36 trilyun menjadi 306 trilyun. Yang kedua, selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan akan menjadi potensi besar penyerap karbon. Untuk konsumsi beras, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir, untuk beras konsumsi. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional kita. Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) yang disaksikan oleh FAO, karena kita dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019. Pencapaian ini berarti menyamai pencapaian pada masa Presiden sebelumnya seperti Era Soeharto pada tahun 1984. Yang ketiga, perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat harus terus diperkuat. Pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan dan kelompok marjinal, harus terus kita jamin. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Untuk yang ketiga ini memang masih ada PR besar yang harus dikerjakan secara bersama-sama agar Indonesia dapat menciptakan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Apalagi dengan kasus-kasus yang muncul akhir-akhir ini terkait penegak hukum yang justru melanggar hukum. Menurut presiden, Skor persepsi korupsi dari transparansi internasional juga naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Indeks perilaku antikorupsi dari BPS juga meningkat dari 3,88 ke 3,93 di tahun 2022. Walaupun sedikit, namun angka itu menunjukkan adanya perbaikan yang sedang dilakukan, semoga kedepannya akan lebih baik lagi.

 

Yang keempat, UMKM harus terus didukung agar bisa segera naik kelas. Digitalisasi ekonomi yang telah melahirkan dua decacorn dan Sembilan unicorn terus kita dorong untuk membantu pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah. 19 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024. Kelima, pembangunan Ibu Kota Nusantara terus harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan.

 

Pada bagian akhir presiden mengingatkan tentang pentingnya pendidikan dan Kesehatan sebagai penopang utama untuk mencapai capaian besar kedepannya. Semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Untuk itu, di bidang kesehatan, stunting harus cepat dipangkas. Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata. Akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan dan layanan yang berkualitas harus terus diprioritaskan. Para siswa dan mahasiswa harus dikenalkan kepada dunia kerja sejak dini. Minat anak di bidang science, teknologi, seni dan olahraga harus didukung dan diapresiasi. Oleh karena itu, budi pekerti yang luhur, ideologi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan patriotisme merupakan pilar utama. Seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus terus digairahkan. Karya sastra dan film, karya seniman muda harus terus didukung. Dana abadi kebudayaan akan terus kita tingkatkan sesuai dengan kemampuan fiskal pemerintah. Kita berharap dengan pendidikan dan kesehatan yang baik indeks pembangunan manusia kita akan bergerak naik dan daya saing kitapun semakin tinggi. Oleh karena itu kualitas pendidikan dari mulai pendidikan dasar hingga tinggi harus menjadi perhatian pemerintah, demikian pula dengan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat juga selalu ditingkatkan. Kurikulum Merdeka sebagai salah satu untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita agar kita bisa sejajar kualitas pendidikan dengan negara-negara OECD yang baik pendidikannya serta mewujudkan wargan negara Indonesia yang cerdas berkarakter dengan keunggulan yang siap bersaing di dunia global

 

Sebagai praktisi pendidikan, tentunya pidato tersebut membuat optimisme kita sebagai bangsa, keberhasilan ini tidak diakui sebagai keberhasilan presiden semata, namun berkat kerjasama semua pihak. Kerendahhatian dan tidak merasa paling berjasa telah ditunjukkan oleh pemimpin negeri ini. Sudah selayaknya kita menjaga dan meningkatkan prestasi ini dengan sebaik-baiknya sesuai peran kita masing-masing. Tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk masa depan yang lebih baik. Kekurangan dan ketidaksempurnaan bukan untuk dibicarakan terus, namun perlu ditingkatkan dan diperbaiki bersama. Pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum selesai seperti kemiskinan, kesenjangan, kebodohan dan kerawanan sosial perlu dikawal bersama agar kita benar-benar dapat mewujudkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai amanat pendiri bangsa yang telah dipuruskan 77 tahun yang lalu. Semoga!

 

Sumber: Pidato Presiden, 16 Juli 2022

Sabtu, 09 April 2022

Bersikap positif saat positif

 Menikmati masa istirahat isoman selama dua pekan adalah hal yang harus dinikmati dan disyukuri. Betapa tidak, aktivitas yang biasa menyibukkan kita sehingga satu keluarga tidak bisa berkumpul bersama dalam satu waktu dan tempat, pada saat ini bisa dilakukan, bahkan tidak cukup satu hari, melainkan hampir selama dua minggu.


Bermula dari hasil swab PCR istri pada hari Minggu sore, 6 Februari 2022 dan malamnya terkonfirmasi positif. Memang 3 hari sebelum dinyatakan positif, istri mengeluh pusing, batuk, kedinginan serta badan meriang dan tulang yang pegel dan lemah badannya. Dari hasil tersebut akhirnya kita sekeluarga memutuskan untuk isoman di rumah.

Esok harinya, Senin 7 Februari 2022 si bungsu kebetulan terjadwal sidang skripsi pada pukul 09.00 sd selesai. Karena keluarga isoman, maka sibungsu ijin ke tim penguji untuk mengenakan masker selama ujian melalui zoom meeting. Suara si bungsu pun sudah mulai serak, dan badan sudah mulai panas dan batuk kecil. Singkat cerita sidang skripsi yang diketuai oleh Korprodi Sosiologi UNJ dengan didampingi 4 penguji lain menyatakan sibungsu M. Adira Asyari dinyatakan lulus dari program studi Sosiologi UNJ dan berhak menyandang gelar S.Sos.

Usai sidang kami pun bersyukur dan merayakan nya dengan berfoto bersama serta menyantap hidangan sederhana yang disiapkan sebelum sidang. Berikutnya paket-paket makanan dan buket ucapan baik bunga maupun makanan datang silih berganti dari teman-teman sibungsu melalui kurir online. Hal tersebut merupakan tradisi yang muncul pada akhir akhir ini khususnya di masa pandemi. Saling support dan mendukung yang bisa dilakukan karena pertemuan secara langsung tidak dimungkinkan di kampus atau kongkow bareng sehabis ujian seperti saat normal.

Setelah duhur, sibungsu merasa lebih tidak enak badan, ditambah saya sendiri yang mulai batuk dan meriang, serta pilek. Akhirnya kita memutuskan untuk PCR di sore harinya dan benar saja, Selasa dini hari kami berdua dinyatakan positif. Kakaknya berdasarkan hasil tes PCR negatif, namun ternyata memiliki keluhan dan gejala yang mirip, bahkan suhunya di atas 38 mendekati 39 derajat celcius. Akhirnya hari Kamis, 10 Februari hasil PCR kedua kakak ternyata positif. Dan berempat kami satu rumah semua terkonfirmasi positif.

Kami tentunya melapor kepada ketua RT bahwa kami sekeluarga positif dengan mengirimkan hasil PCR melalui wa ke RT. Pa RT yang sigap menerima laporan dan meneruskan ke Puskesmas. Dan hari Kamis petugas dari Puskesmas melakukan visitasi ke rumah sambil menanyakan gejala serta menanyakan apakah ada yg perlu di rawat di RS. Kami menyampaikan bahwa semua  memutuskan isoman di rumah. Kami diminta mengirim data diri melalui aplikasi wa dilampiri KTP untuk mendapatkan obat, dan setelah data terkirim esok hari kami sekeluarga mendapat kiriman obat dari Puskesmas Matraman yang dijemput dan diantar oleh pa RT, bapak Agus Nuraedi.
Kami merasakan pelayanan pengurus RT dan Puskesmas Matraman sangat baik terhadap pasien yang isoman. Tidak hanya itu saja, keluarga yang isoman mendapatkan paket sembako dari pemerintah daerah melalui RT dengan jumlah dan fariasi yang sangat mencukupi.

Selama kami isoman, bantuan banyak yang datang dari berbagai pihak. Ada adik yang menyiapkan keperluan makan 3 kali sehari, tetangga yang berempati dengan mengirim buah-buahan dan makanan, jemaah musholla yang mengirimkan buah segar, dari pengurus RT yang memberikan dana sosial dan buah bahan serta dari sekolah yang sangat besar perhatiannya. Demikian pula dengan teman-teman yang secara pribadi mengirim makanan melalui aplikasi gofood, atau aplikasi online lainnya. Saya dan keluarga merasa bersyukur dengan perhatian dan bantuan yang diberikan oleh kerabat dan teman teman semuanya. Apalagi kiriman doa doa yang senantiasa dipanjatkan oleh sahabat, keluarga, sejawat baik yang dekat maupun di sebrang negeri membuat besar hati dan bahagia kami sekeluarga. Bahwa kami tidak sendirian dan didukung oleh orang-orang yang baik sehingga kami bisa lekas sembuh kembali.

Jadi, dinyatakan positif Covid jangan menjadikan kita lemah dan tidak bergairah, hal ini akan menambah sakit yang sedikit bisa bertambah banyak. Menghadapinya dengan tenang, sabar dan tawakal serta mengisi dengan kegiatan positif akan dapat menghasilkan karya dan kerja yang positif pula. Maka bersikap positif jika positif adalah hal yang terbaik. Ada rezeki dan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita yang tidak disangka sangka. Sakitpun dapat menjadi penggugur dosa dosa kita.

Alhamdulillah hari Minggu, 20 Februari 2022, kami berdasarkan hasil tes dinyatakan negatif, dan di aplikasi peduli lindungi sudah kembali berwarna hijau. Terima kasih banyak untuk semuanya, hanya Allah swt Tuhan Yang Maha Esa akan membalas dengan balasan yang lebih baik serta pahala yang berlimpah.
Amiiin ya rabbal alamiiin


Selasa, 28 September 2021

Merdeka Belajar Jaman Dulu

Aku jadi teringat waktu belajar di bangku Sekolah Dasar sekitar tahun 1979 sampai 1981 saat duduk di kelas 4, 5 dan 6. Sekolahku di kampung yang jarak nya sekitar 25 kilometer dari kota kabupaten. Sekolah yang dibangun sebelum proklamasi sehingga bangunannya masih menggunakan dinding anyaman bambu dengan pilar pilar kayu balok yang kokoh serta ada jarak lubang sekitar 10 centimeter dari lantai ke bilik bambu yang paling bawah, sehingga udara dari bawah kaki dapat terasa, demikian pula dari atas yang hanya menggunakan anyaman kawat berlubang yang memungkinkan angin bisa bertiup dari luar ke dalam kelas.


Walaupun ruang kelas yang sangat sederhana, dengan bangku yang bersambung dengan kursi atau bangku dengan kursi panjang yang dapat diisi lima sampai tujuh murid sesuai ukuran murid. Apabila berbadan besar maka hanya lima murid sedangkan murid berbadan kecil bisa sampai tujuh murid. Namun suasana belajar sangat menyenangkan.

Ada guru yang sangat inspiratif dan kreatif dalam "mengorkestrasi pembelajaran" selama belajar di SD. Salah satunya adalah pa Eko, guru muda yang sangat 'out of the box' pada masanya.
Mengajar sudah sambil memainkan gitar, kita pun diajar menyanyi dan dikenal dengan lagu-lagu daerah serta lagu yang populer pada masanya. Pa Eko mahir pula mengajarkan mata pelajaran lain, karena guru SD harus bisa mengajar semua mata pelajaran, kecuali pelajaran Agama yang ada gurunya sendiri. Selain pa Eko ada pa Dadang, bu Trini, bu Endang serta bapak ibu guru senior dengan seorang kepala sekolah yang bijak.

Dalam waktu-waktu tertentu anak anak diajak mengenal lingkungan dengan jalan bersama mengelilingi beberapa desa dengan jarak sekitar 3 sampai 5 kilometer.
Saat olahraga yang memerlukan lintasan lari 100 meter guru memanfaatkan jalan kecil yang lurus di bawah rindang pohon bambu disitulah 3 sampai 5 orang murid bisa adu cepat lari secara bergantian.

Guru juga mengajak berkebun menanam kacang dan merawat bersama hingga sampai panen bersama. Saat panen, kacang di rebus dan dimakan bersama di sekolah, anak-anakpun bisa membawa pulang ke rumah.
Saat olah raga kasti atau sepak bola guru pun berbaur menjadi pemain dengan murid murid. Seakan tidak ada jarak antara guru dan murid.

Pada saat krida, murid murid berlomba membersihkan kelas dan lingkungan sekolah serta lomba masak. Sehingga anak-anak mendapat pengalaman belajar dalam bentuk lain sampai menanamkan tanggungjawab dan peduli pada lingkungan.

Murid murid pun diikut sertakan membenahi sekolah, pada Sabtu pagi murid murid kelas 5 dan 6 diajak ke Sungai untuk mencari pasir dengan menggunakan bakul atau keranjang kecil untuk menutup tanah yang rendah. Orangtua melalui BP3 juga ikut mendukung pembangunan ruang kelas baru, dengan menyumbang sedikitnya 100 buah batu bata atau pasir, sehingga ruang baru dapat dibangun dengan swadaya.

Perpustakaan walaupun masih hanya sebatas lemari kaca namun murid murid diperkenankan meminjam dan membaca buku. Yang paling membahagiakan setiap akhir tahun ada penampilan murid serta penghargaan bagi siswa berprestasi dan orangtua pun hadir dalam acara tersebut.

Rabu, 01 September 2021

Podcast Bersama Senator DPD RI, Ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si.

Pengalaman menjadi podcaster seorang senator DPD RI, merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Bagaimana tidak, kita diberikan kesempatan untuk berbincang dan bertanya-tanya tentang sosok publik figur sekaligus wakil rakyat yang duduk di kursi terhormat yaitu MPR dari unsur DPD. Seperti diketahui, anggota MPR terdiri dari dua unsur, yaitu unsur DPR RI dan DPD RI. Hari itu, tepatnya Jumat, 20 Agustus 2021 bertempatan di ruang tamu VIP rektor UNJ dilakukan Podcast yang digelar oleh Pengurus Pusat IKA UNJ (Podcast IKA UNJ).

Gambar: Berfoto bersama dengan narasumber Podcast bersama Ketum IKA UNJ

Pada dua hari sebelumnya, Rabu, 18 Agustus 2021 Podcast IKA UNJ menghadirkan tiga sosok alumni yang telah sukses dalam bidang tugasnya. Alumni tersebut adalah ibu Dra. Nahdiana, kepala Disdik DKI Jakarta yang diwawancarai oleh podcaster Dr. Bombom Dirgantara, M.Pd. Adapun yang kedua adalah bapak Drs. Sugeng Suparwoto selaku ketua Komisi VII DPR RI yang diwawancarai oleh podcaster Defrizal, S.Pd. Sedangkan alumni terakhir yang mengisi podcast pada hari itu adalah bapak Dr. Suseno, M.Pd. yang menjabat sekretaris eksekutif rektor UNJ dan diwawancarai oleh podcaster Erfan, S.Pd.

Gambar: Sesi mewancarai ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH. M.Si.

Jumat itu, ada dua alumni yang hadir mengisi Podcast IKA UNJ, yang pertama adalah Ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si. dan Komika Bung Tata, S.Pd. Pada sesi pertama pewancara senator adalah saya sendiri yang didaulat oleh pengurus IKA UNJ untuk menjadi podcaster dari senator yang keren beken. Sedikit agak grogi dan gugup di awal, namun karena akan dilihat publik maka kegugupan tersebut bisa diatasi sedikit demi sedikit. 

Gambar: Berfoto bersama senator

Ibu Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH. M.Si. merupakan sosok wanita tangguh yang merupakan asli betawi. Dilahirkan di Jakarta dari orang tua yang juga asli Betawi yaitu dari Jatinegara dan Cikini. Dibesarkan dalam suasana keluarga besar yang demokratis dan religius sehingga ibu Sylvi bisa berkembang dan sukses sampai saat sekarang. Perjalanan karirnya sebagai abdi negara sangat panjang, dan dalam sejarah karier nya, beliau adalah pribadi yang dipercaya untuk memimpin suatu jabatan yang baru pertama kali dijabat oleh kaum hawa. Beliau pernah menjadi kepala dinas pendidikan, walikota wanita pertama di Jakarta, kepala satpol PP DKI Jakarta yang pertama, serta Deputi Gubernur wanita pertama di DKI Jakarta. Bagi beliau tugas harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kepercayaan diri yang tinggi serta senantiasa belajar dan belajar serta mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode (1997-1999)

Beliau menempuh pendidikan S1 di tempuh di Universitas Jaya Baya, sedangkan S2 ditempuh di Universitas Indonesia pada prodi Manajemen Kependudukan Fakultas Ekonomi. Jenjang doktornya ditempuh di program studi Manajemen Pendidikan PascaSarjana UNJ dan dapat menyelesaikan studi selama 20 bulan disela-sela kesibukannya sebagai kepala dinas saat itu. Bu Sylvi pernah menjadi None Jakarta tahun 1981 dan menikah dengan bapak H. Gde. Sardjana, Dipl. Ing. SE., M.M. Menurutnya sosok pa Gde merupakan suami yang sangat mendukung dan mendorong istri untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Gelar guru besar diperoleh dari Universitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka.

Gambar: Ketum IKA UNJ memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Sylvi

Bu Sylvi juga pernah maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Agus Harimurti Yodhoyono (AHY), namun gagal masuk ke putaran kedua. Akhirnya pada pemilu 2019 beliau memutuskan menjadi anggota DPD dari DKI Jakarta dan akhirnya terpilih menjadi Senator dari Jakarta dan duduk di DPD dan MPR periode 2019-2024.

Saat sekarang menjadi anggota DPD beliau siap selama 24 jam untuk melayani warga DKI Jakarta, oleh karena gawainya selalu hidup selama 24 jam dan siap merespon apabila ada telpon ataupun aduan yang masuk dari warganya. Segala aktivitas kegiatan sehari-hari selaku senator, ia rekam laporkan dalam buku yang berbentuk majalah yang dapat dibaca oleh semua orang dan dapat menjadi bahan pertanggungjawaban sebagai anggota DPD.

Walaupun sesibuk apapun, beliau tetap memberi perhatian kepada keluarga, sehingga keluarganya berjalan dengan harmonis, kedua anaknya sudah menikah dan sudah bekerja sesuai bidangnya. Hal yang terpenting ditanamkan dalam keluarga menurutnya adalah agama, sehingga dimanapun anak-anaknya berada atau bertugas maka tidak akan melupakan agama dan tuhannya.

Sukses dan sehat selalu, Ibu senator dengan kesibukan yang luar biasa. Terima kasih untuk waktu dan sharingnya yang luar biasa untuk keluarga besar IKA UNJ.

Selasa, 17 November 2020

Pendekatan MASKER dalam PJJ

Tantangan belajar dan mengajar di masa pandemi yang dilakukan dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau dengan cara belajar dari rumah (BDR) memang lebih berat dibanding dalam masa di luar pandemi. Namun demikian sesulit dan seberat apapun pembelajaran harus dapat berjalan dengan kondisi-kondisi yang ada. Masalah ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, namun seluruh dunia pun merasakan dan mengalami.

Disparitas masyarakat Indonesia yang sangat heterogen ditambah dengan disparitas sarana prasarana pendidikan yang ada dengan jangkaun luas wilayah Indonesia yang besar menimbulkan masalah sendiri. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang secara wilayah dan populasi jauh berbeda dengan Indonesia, mereka lebih maju, lebih homogen dan lebih maju dalam sarana prasarana serta pemanfaatan teknologi informasi ditambah sumber daya manusia pendidiknya lebih baik. 

Namun semangat dan naluri mendidik/mengajar tidak bisa dihentikan hanya karena pandemi oleh insan-insan pendidikan. Kendala dan hambatan harus dilalui dengan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa serta  sebagai amanah bagi pendidik. Walaupun dalam pelaksanaan PJJ kadang muncul dampak-dampak psikologis baik dari guru maupun peserta didik. Masalah psikologis menimbulkan beberapa peserta didik mengalami kejenuhan, malas, stress, depresi bahkan sampai ada yang bunuh diri karena beratnya tugas-tugas belajar selama PJJ.

Kondisi-kondisi psikologis seperti di atas sebenarnya dapat dihindari dalam pelaksanaan PJJ/ BDR apabila pendidik dan institusi pendidikan mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik walupun tidak se-ideal dalam kondisi normal. Pendektan yang tepat kepada peserta didik akan menjadikan peserta didik dapat belajar secara menyenangkan dan bermakna serta jauh dari stress dan kebosanan.

Pendekatan yang dapat dilakukan dalam PJJ/ BDR agar peserta didik dan pendidik dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik salah satunya dengan Pendekatan “MASKER”. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan masker dapat dijelaskan di bawah ini.

1. Menyapa siswa dengan ramah.

Hal yang penting dalam pembelajaran adalah bagaimana pendidik dapat menyapa dengan baik dan ramah dalam pembelajaran sehingga peserta didik merasa menjadi bagian dalam proses belajar mengajar. Penghargaan dan sapaan baik merupakan awal yang baik dalam pembelajaran dan siswa menjadi subyek dalam pembelajaran.

2. Apresiasi siswa sebaik mungkin

Memberi apresiasi kepada siswa dalam bentuk yang paling sederhana sampai yang lebih baik dalam bentuk pujian, nilai, atau hadiah. Siswa yang mendapat apresiasi akan lebih termotivasi dalam belajar dan hal ini juga akan memberi dorongan siswa lain untuk sama-sama berprestasi. Sebagaimana terori Maslow bahwa kebutuhan manusia adalah untuk dihargai, maka guru hendaknnya tidak pelit memberikan pujian kepada peserta didik.

3. Sesuaikan materi kurikulum dengan kondisi

Karena pembelajaran dalam kondisi tidak normal maka pelaksanaan atau implementasi kurikulum atau materi pembelajaran tidak dapat dilaksanakan seperti biasa. Guru harus mencari materi esensial yang harus disampaikan kepada siswa sehingga tidak terlalu banyak materi yang disampaikan. Pemberian tugas atau pun harus disesuaikan tidak seperti penugasan di masa normal. Dalam hal ini pemerintah melalui Kabalitbangbuk mengeluarkan SK no 018/H/KR/2020 tanggal 5 Agustus 2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah secara khusus dengan penyederhanaan kompetensi dasar semua mata pelajaran.

4. Kerjasama, kolaborasi dan Komunikasi dengan pihak-pihak

Guru dan sekolah harus mampu melakukan kerjasama dengan peserta didik, orangtua dan tentunya sesama guru agar pembelajaran dapat berjalan lancar. Adanya Kerjasama, kolaborasi dan komunikasi sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekolah dalam waktu-waktu tertentu sebaiknya meminta pendapat dan masukan dari orangtua tentang pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung. Adanya kerjasama yang baik maka kesulitan-kesulitan atau kendala dapat diatasi bersama. Orangtua dan sekolah berkolaborasi untuk menyukseskan pembelajaran anak.

5. Evaluasi dilakukan secara fleksibel

Evaluasi merupakan suatu kegiatan guru untuk mendapatkan informasi tentang seberapa jauh materi atau kurikulum dapat dikuasai oleh siswa. Evaluasi dalam masa PJJ tidak harus dalam bentuk ulangan, atau tes. Guru dapat menilai dengan kehadiran anak selama PJJ, perhatian dan tanggungjawab selama belajar, atau keaktifan selama diskusi. Kalaupun dilakukan secara tertulis maka tingkat kesulitan soal paling tinggi adalah pada tingkat sedang dan hindari yang sulit.

6. Refleksi

Guru dalam pembelajaran perlu melakukan refleksi tentang apa yang telah dilakukan dalam pebelajaran. Kekurangan-kekurangan dan kendala-kendala yang terjadi menjadi catatan untuk perbaikan pembelajaran pada berikutnya. Guru pun dapat meminta masukan atau saran dari peserta didik tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Apabila kita mampu menangkap keinginan peserta didik maka dapt dipastikan pembelajaran akan lebih menyenangkan dan menghindari stress atau depresi siswa selama PJJ.

Menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk menciptakan susasan belajar yang lebih baik dalam masa pandemi sehingga hal-hal negatif yang terjadi selama PJJ dapat dihindari atau minimal terkurangi. Pendekatan MASKER selama PJJ bisa menjadi sedikit solusi bagi guru, sekolah dan insan-insan pendidikan untuk menjadikan pendidikan yang menyenangkan, menantang dan bermakna selama pandemi ini. Pendekatan masker pun diterapkan tidak hanya saat pandemi saja, namun pada saat normalpun pendekatan masker akan dapat mengoptimalkan pembelajaran sehingga kualitas proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih baik.


Jumat, 13 November 2020

Kreativitas dan Semangat Mendidik saat Pandemi

Masa pandemi, kegiatan dalam dunia pendidikan mengalami perubahan drastis sebagaimana dialami pula bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosial, budaya, pariwisata dan bahkan dalam bidang kehidupan agama yang tidak luput pula mengalami perubahan. Memang penyebaran Covid-19 yang sangat masif dan cepat memerlukan antisipasi dan pencegahan yang terencana, terpadu dan sistematis baik pemerintah, lembaga maupun perorangan.

Kebiasaan para siswa belajar di sekolah atau madrasah sudah tidak terlihat lagi selama beberapa bulan ini, bahkan hampir mendekati bilangan tahun. Siswa belajar dari rumah, dan guru pun mengajar dari rumah. Memang pada awal-awal kebijakan ini banyak kegamangan dan kebingungan yang datangnya dari guru, siswa bahkan orangtua. Bagaimana mungkin siswa bersekolah di rumah, dan bagaimana mungkin guru pun megajar dari rumah. Namun karena kondisi yang menuntut demikian maka walaupun dengan keterpaksaan dan penolakan di sana-sini, proses belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) berjalan.

Babak berikutnya adalah adanya kendala untuk menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa (transfer of knowledge) yang ternyata tidak semudah saat pembelajaran tatap muka. Kendala tersebut diantaranya adalah terbatasnya komunikasi jarak jauh guru dan siswa, serta minimnya perangkat untuk transfer of knowledge tersebut. Beberapa kendala diantaranya belum tersedianya jaringan listrik di daerah-daerah tertentu, terbatasnya internet, tidak adanya gawai, serta tidak adanya paket atau data untuk mengakses.

Dari sisi guru, beberapa guru pun mengalami keterbatasan pengetahuan dan cara untuk mengerjakan tugasnya dari rumah. Namun karena tuntutan dan kondisi, guru-guru pun berupaya bangkit untuk belajar dan belajar lagi memanfaatkan kemajuan sosial media dan teknologi informasi yang semakin maju. Guru-guru memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia, seperti menggunakan SMS, WA, Email, serta aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh Google. Pemerintah pun membantu dengan menyiadakan sarana-sarana siaran edukasi melalui televisi dan radio serta melalui situs guru berbagi, guru penggerak dan lain-lain.

Guru di masa pandemi secara tidak langsung bisa melakukan adaptasi dalam pembelajaran dan dengan cepat pula menyesuaikan kemampuannya melalui penguasaan keterampilan dengan menggunakan paltform pembelajaran yang beraneka ragam. Zoom cloud meeting adalah salah satu yang populer digunakan guru untuk mengajar di daerah yang memiliki dukungan internet dan perangkat yang memadai. Google meet, youtube, trello, quissis, blog, canva, padlet, google form, google classroom, edmodo serta beberapa media lainnya menjadi hal yang tidak asing di kalangan guru-guru.

Gambar: Guru dan sekolah yang sepi saat pandemi

Guru-guru berinovasi dengan kreativitasnya serta semangat melayani siswa berakselerasi menguasai teknologi untuk menyesuaikan pembelajaran di masa pandemi. Diskusi dan sahring berbagi pun hampir setiap hari terjadi melalui webinar maupun diklat daring. Pandemi ternyata lebih mempercepat guru mengakselerasi teknologi dan lebih mampu mempererat silaturahmi dan menggali ilmu (tolabul ilmi) yang hampir tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan jarak.

Pemerintah pun berupaya melakukan relaksasi pembelajaran di masa pandemi dengan tidak mengejar target kurikulum. serta memberikan bantuan kuota internet bagi siswa, mahasiswa dan guru. Banyak upaya yang sudah dilakukan, namun kesempurnaan tidak akan menyamai pembelajaran yang dilakukan secara langsung, dimana suasana sosial, kedekatan, emosi dan kebersamaan serta empati bersatu dalam pembelajaran.

Sukses selalu untuk guru pembelajar dan semoga pandemi ini bisa berlalu. Kita pun berharap tahun baru bisa mulai belajar tatap muka dan suasana baru pasti tercipta lebih baik dan berkualitas karena kita telah belajar bersama-sama dan sama-sama belajar di masa pandemi.

Link tulisan ini juga bisa dilihat di: https://channel9.id/kreativitas-dan-semangat-mendidik-saat-pandemi/?fbclid=IwAR2D-JjytBmN99DAJ7QwLzESZaalFSpOTADdTxlvAySnCY7gj0M_6GdLmoM.

Sabtu, 25 April 2020

PESANTREN BAITI JANNATI

Ada yang menarik di awal-awal tahun 2020, tahun yang memiliki angka kembar yaitu duapuluh duapuluh. Peristiwa pulangnya santri dari berbagai pondok pesantren ke rumah masing-masing, bukan karena akhiru sannah atau akhir tahun, bukan pula karena libur tengah semester. Pesantren yang memulangkan santrinya pun bukan hanya satu atau dua pesantren saja, namun semuanya mulai pesantren yang dikenal di seluruh negeri maupun pesantren biasa.
Pesantren Tebu Ireng, Pesantren Gontor, Pesantren Assalam, Pesantren Daurut Tauhid, Pesantren Darunnajah, Pesantren Darul Quran dan deretan nama pesantren lainnya hampir semuanya memulangkan santrinya ke rumah masing-masing. Pemulangan santri ini dikarenakan adanya wabah virus corona (covid-19) yang mewabah di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Pesantren mengambil kebijakan untuk mencegah terjadinya penularan dan pencegahan wabah ini maka semua santri dipulangkan. Hal ini seperti dilakukan sekolah-sekolah yang telah melakukan kegiatan belajar dari rumah atau home learning dengan model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Aktifitas pondok pesantren yang biasanya ramai, sontak menjadi sepi. Kegiatan pengajian yang biasanya dihadiri oleh para santri dan warga sekitar menjadi sepi, kegiatan-kegiatan olah raga di lapangan sekitar pesantren pun tidak ada, aktivitas pondok dengan hiruk pikuknya santri yang berlalu lalang dan membaca kitab di sudut-sudut pondok juga lenyap, bahkan qiyamullail yang rutin dilaksanakan bersama-sama dengan ratusan santri menjadi hening seketika. Pondok pesantren sekarang ditinggali oleh beberapa pengurus yang menjaga dan mengisi kajian-kajian yang dilakukan secara daring atau online melalui sarana-sarana yang dimiliki dan dikuasai pesantren seperti media televise, radio, streaming youtube, facebook, atau menggunakan zoom dan google meet yang sekarang sedang marak digunakan oleh orang-orang.
Pulangnya santri dari pondok pesantren  kemungkinan akan berlangsung seiring dengan merebaknya wabah pandemi corona ini. Kita semua berharap wabah ini tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang dari bumi tercinta ini, khususnya Indonesia. Dengan adanya para santri kembali ke rumah maka sekarang muncul adanya pesantren baru, yaitu Pesantren Baiti Jannati.
Gambar: Mengisi stay at home dengan ibadah bersama
Pesantren Baiti Jannati adalah pesantren yang muncul di masa pandemic Covid-19 ini, rumah-rumah yang sangat jarang dijadikan tempat tarawih pada saat Ramadhan serentak diisi dengan kegiatan taraweh, hal ini dikarenakan adanya larangan shalat berjamaah di masjid dan mushola. Suasana shalat wajib menjadi tidak biasa, hampir selama lima waktu dilakukan oleh orang-orang di rumah dengan berjamaah. Apalagi rumah yang kedatangan santri dari berbagai macam pondok, maka suasananya akan lebih berbeda lagi. Kegiatan tadarus dan menghafal quran serta mengkaji kitab-kitab kuning atau kitab kajian lainnya dilakukan di sudut-sudut rumah atau kamar-kamar santri/ siswa.
Ayah yang menjadi kepala keluarga sekarang merangkap menjadi Kyai dan Imam di pesantren Baiti Jannati, demikian pula dengan Ibu yang sekarang menjadi Nyai di Pesantren yang sama. Pesantren Baiti Jannati akan lebih semarak apabila dilakukan tadarus bersama antara anggota keluarga, ceramah singkat dan bersama-sama untuk berlomba dalam kebaikan apalagi di bulan yang penuh berkah dan ampunan, yaitu Ramadhan 1441 hijriah ini.
Semoga Pesantren Baiti Jannati dapat dilakukan oleh semua keluarga walaupun dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Mungkin ada yang tidak maksimal karena kendala-kendala yang ada di masing-masing rumah tangga/ keluarga. Ayah tidak selalu harus menjadi imam, anak-anak laki-laki yang sudah dewasa atau baligh pun sudah bisa bergantian menjadi imam. Jika kita memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan yang ada maka kendala apapun bisa diatasi. Tetap semangat dan tetap stay at home, semoga Covid-19 cepat berlalu dan pesantren-pesantren akan kembali hidup dan berjalan normal kembali.



Sabtu, 22 Februari 2020

PERSIAPAN PTS PPKN SEMESTER II KELAS 8

Sejarah Perjuangan bangsa Indonesia sangat panjang, datangnya bangsa-bangsa Eropa pada abad ke-16 menjadi awal sejarah perjalanan bangsa. Pendatang yang semula berdagang akhirnya tergoda menjajah bangsa kita. Belanda yang pada pada tahun 1596 mendarat di Banten, dan melalui VOC pada tahun 1602 Belanda mulai melakukan monopoli komoditi perdagangan dan di sinilah mulai benih-benih penjajahan.

Perjuangan bangsa melawan penjajahan dari mulai Ujung Aceh sampai Maluku di timur Indonesia. Namun perjuangan-perjuangan tersebut banyak mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut karena perjuangan masih bersifat kedaerahan, belum terorganisir, belum mempunyai tujuan yang jelas dan masih mengandalkan pimpinan. 

Kegagalan tersebut menimbulkan kesadaran untuk kebangkitan nasional yang ditandai dengan lahirnya organisasi modern yaitu lahirnya Budi Utomo atas saran mahasiswa STOVIA, Wahidin Sudirohusodo pada 20 Mei 1908 dan diketuai oleh Soetomo.
Selain Budi Utomo, ada organisasi Syarikat Islam, Indische Partij, Indische Vereeniging, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama,  Partai Nasional Indonesia, Inonesiche Studie Club (ISC), dll.

I.    Jawablah dengan memilih salah satu jawaban  yang paling tepat!
1.       Perjuangan bangsa Indonesi pada masa sebelum tahun 1900 banyak mengalami kegagalan hal ini dikarenakan hal di bawah ini,....
a.     Perjuangan tersebut bersifat terorganisir dan jelas tujuannya
b.     Perjuangan sudah memiliki semangat nasionalisme yang maju
c.     Perjuangan sudah mulai dipimpin kaum terpelajar dan cendekiawan
d.     Perjuangan bersifat bersifat lokal dan temporer
2.       Perjuangan bangsa Indonesia yang masih banyak kelemahan ditambah dengan politik Belanda yang jitu untuk tidak menyatukan komponen bangsa yaitu melalui ....
a.     Politik devide et impera
b.     Politik tanam paksa
c.     Politik etis
d.     Politik balas jasa
3.       Politik Belanda untuk menunjukkan perhatian Belanda kepada negeri yang di jajahnya dikenal dengan ....
a.     Politik Etis
b.     Politik devide et impera
c.     Politik tanam paksa
d.     Politik pecah belah dan menguasai
4.       Belanda melalui VOC mulai menjajah Indonesia pada tahun....
a.     1596                                                          c. 1602
b.     1600                                                          d. 1615
5.       Politik etis sebenarnya bagi Belanda bertujuan untuk mendapatkan hal-hal di bawah ini, kecuali.....
a.     Tenaga kerja yang terampil dan murah
b.     Mendapatkan staf pemerintahan golongan rendah
c.     Mendidik bangsa Indonesia agar cerdas dan maju
d.     Mendapatkan pujian dari bangsa lain sebagai penjajah yang baik
6.       Ada banyak pahlawan bangsa yang telah berjasa untuk melawan penjajah, di bawah ini merupakan pahlawan yang berasal dari daerah Sumatera Barat....
a.     Tuanku Imam Bonjol                               c. Sisingamanagaraj
b.     Cut Nyak Dien                                          d. Kapten Patimura
7.       Ada beberapa faktor munculnya kebangkitan nasional pada bangsa Indonesia, antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal antara lain....
a.     Kenangan kerajaan besar di Mesir dan di Babylonia
b.     Ada kemenangan Jepang terhadap Korea
c.     Kejayaan dan kemakmuran bangsa-bangsa lain
d.     Lahirnya kaum intelektual yang menjadi pimpinan pergerakan
8.       Kebangkitan nasional salah satunya ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi, salah satu organisasi yang menjadi simbol kebangkitan nasional adalah....
a.     Budi Utomo                                              c. Indiche Partij
b.     Syarikat Islam                                           d. Indonesia Muda
9.       Yang memberikan gagasan untuk didirikan organisasi Budi Utomo adalah....
a.     Dr. Sotomo                                               c. Dr. Wahidin Sudirohusodo
b.     Dr. Tjipto Mangunkoesomo                     d. Tirto Adisuryo
10.    Sekolah dokter Jawa pada masa Belanda yang banyak melahirkan tokoh-tokoh Budi Utomo bernama....
a.     Opleiding School Voor van Indische Archen
b.     Hollandsche Indishe Kweekschool
c.     School tot Opleiding Voor Indische Archen
d.     Hoogere Kweekschool
11.    Hari lahir Budi Utomo pada tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari....
a.     Kebudayaan Nasional
b.     Kebangkitan Nasional
c.     Pendidikan Nasional
d.     Kedokteran Nasional
12.    Beberapa usaha Budi Utomo yang dilakukan dalam mencapai tujuan adalah,,,,
a.     Mengembangkan sistem persenjataaan
b.     Mengembangkan seni dan industri
c.     Mengembangkan ekspor dan impor komoditi
d.     Mengembangkan teknologi kelautan
13.    Ketua dari pergerakan Budi Utomo yang pertama kali adalah....
a.     Soetomo                                                    c. Gunawan
b.     Soewarno                                                  d. Muhammad Saleh
14.    Kongres I Budi Utomo pada tanggal 3-5 Oktober 1908 banyak menghasilkan keputusan tersebut di bawah ini, kecuali....
a.     Membatasi jangakauan gerak organisasi hanya pada daerah Jawa dan Madura
b.     Tidak akan melibatkan kegiatan politik
c.     Sifat organisasi adalah sosial, ekonomi dan budaya
d.     Menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat
15.    Kongres I Budi Utomo dilaksanakan di kota....
a.     Jakarta                                                       c. Jogjakarta
b.     Bandung                                                    d. Surabaya
16.    Banyak anggota Budi Utomo dari kaum muda yang kecewa terhadap hasil keputusan kongres I Budi Utomo, sehingga menyatakan diri keluar dari Budi Utomo, yaitu....
a.     Soewarno                                                  c. Soetomo
b.     Tjipto Mangunkusumo                             d. Wahidin Sudirohusudo
17.    Semangat kebangkitan nasional pada masa sekarang dapat diwujudkan oleh para remaja/ generasi penerus bangsa antara lain tersebut di bawah ini, kecuali....
a.     Belajar giat untuk menyiapkan pribadi yang siap berkompetisi
b.     Menjalin persahabatan secara sehat tanpa ada sikap merendahkan
c.     Tidak pantang putus asa dari kegagalan atau keterbatasan
d.     Mengandalkan kesuksesan orang lain untuk mencapai kemajuan
18.    Budi Utomo walaupun dianggap sebagai organisasi yang kurang dan berhasil dan pada akhirnya mengalami kemunduran namun tetap berjasa dalam hal ini karena....
a.     Mewakili aspirasi masyarakat untuk bangkit dari ketertinggalan
b.     Kooperatif dengan pihak pemerintah Belanda
c.     Anggotanya hanya meliputi Jawa dan Madura
d.     Hanya terdiri golongan kaum priyayi atau terpelajar
19.    Menurut sejarah ada organisasi masyarakat yang telah lahir sebelum kelahiran Budi Utomo, yaitu organisasi....
a.     Tri Koro Darmo                                        c. Indische Partij
b.     Syarikat Islam                                           d. Muhammadiyah
20.    Tokoh yang dapat dianggap sebagai pendiri/ perintis Syarikat Islam adalah....
a.     Tirto Adisuryo dan Dowes Dekker           c. Tirto Adisuryo dan Soetomo
b.     Samanhudi dan Tirto Adisuryo                d. Samanhudi dan Ki Hajar Dewantara
21.    Kongres Serikat Dagang Islam di Solo tahun 1912 antara lain menghasilkan keputusan di bawah ini, kecuali ....
a.     Syarikat Dagang Islam diubah menjadi Syarikat Islam
b.     Memperluas ruang gerak tidak hanya bidang perdagangan
c.     Memilih HOS Tjokroaminoto sebagai Ketua Syarikat Islam
d.     Memutuskan sikap kooperatif dengan pemerintah Belanda
22.    Tujuan awal dari Syarikat Dagang Islam adalah ....
a.     Melindungi pengrajin batik agar dapat bersaing dengan pengusaha Cina dan India
b.     Menjadi anggota volksraad atau Dewan rakyat pada masa Belanda
c.     Melakukan perlawanan secara langsung terhadap pemerintah penjajahan Belanda
d.     Memajukan seni dan budaya pada masyarakat bangsa Indonesia saat itu
23.    Karena ada pengaruh dari pihak luar maka organisasi SI menjadi terpecah 2 yaitu SI Putih dan SI Merah, SI Putih dipimpin oleh....
a.     Agus Salim                                               c. Samanhudi
b.     HOS Tjokroaminoto                                 d. Tirto Adisuryo
24.    Organisasi politik pertama yang berdiri di Bandung adalah Indische Partij yang didirikan oleh 3 serangkai yaitu....
a.     Tjipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Soewardi Suryaningat
b.     Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, dan Soewardi Suryaningat
c.     Tjipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, dan Tirto Adisuryo
d.     Tjipto Mangunkusumo,  Wahidin Sudiro husudo dan Soewardi Suryaningat
25.    Indische Partij didirkan oleh tiga serangkai pada....
a.     25 Desember 1912                                    c. 25 Nopember 1916
b.     25 Desember 1914                                    d. 25 Nopember 1917

II.         Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat
1.       Jelaskan tiga faktor eksternal lahirnya kebangkitan nasional!
2.       Jelaskan tiga ciri organisasi pergerakan nasional!
3.       Jelaskan menurut pendapat anda bagaimana jika tidak ada kebangkitan nasional pada bangsa Indonesia pada masa penjajahan.
4.       Apa tujuan pengurus Indische Partij sering menulis di harian DeExpres?
5.       Apa yang dapat anda teladani dengan mempelajari sejarah kebangkitan nasional, sebutkan tiga saja