Minggu, 04 Agustus 2024

Kelas Doremi

Kelas ini menyebutnya dengan kelas doremi, yang sejatinya adalah kelas 8D, nama doremi sesungguhnya saya kurang mengetahui persis asal muasalnya, namun mungkin kalau dihubungkan dengan nama wali kelasnya yang kebetulan mengampu mata pelajaran seni musik maka mungkin doremi sebagai urutan nada dasar pas dan membuat kelas ini ceria. Saya merasa beruntung dapat belajar dari kelas doremi yang sangat penuh Dinamika.
Kelas 8 doremi beranggotakan 34 siswa yang terdiri dari 18 laki-laki dan 16 perempuan menempati kelas di pojok timur lantai dua sangat strategis untuk mobilitas. Kelas ini manargetkan nilai rata-rata pada Pelajaran Pancasila di semester ini adalah 93.1. Target Nilai Kelas 8D diambil dari target individu yang di rerata yaitu siswa dengan atget nilai 90+ = 18 siswa, bertarget ⁠95+ = 7 siswa, bertarget ⁠97 = 1 siswa, bertarget ⁠98 = 1 siswa dan ada siswa yang bertarget nilai sempurna yaitu ⁠100 sebanyak 5 siswa. Memang mendapat nilai 100 bukan suatu yang haram, oleh karenanya siswa boleh manargetkan nilai 100 untuk nilai akhir semester atau nilai akhir tahun. Pada kenyataannya nilai 100 ternyata dapat juga dicapai atau diraih oleh siswa yang komitmen dan konsisten serta tekad kuat belajar memahmi konsep materi sehingga pada saat asesmen segala persoalan dapat dijawab dengan baik.
Kelas ini memiliki beragam cita-cita, ada cita-cita untuk menjadi pebisnis 5 siswa, menjadi dokter 6 siswa, psikolog 2 siswa, pengacara 2 siswa dan masing-masing satu siswa dengan satu pihan profesi anatara lain arsitek, aktor, pebasket, desainer, ilustrator,enggeneering, Crypto, pemain bola, insinyur, astronot dan pembalap, programer , dan menjadi dokter anak. Cita-cita yang sudah ditanamkan semenjak SMP akan memberi semangat dan arah untuk siswa dalam menempuh pendidikan dan karier. Saya sebagai guru bangga dengan anak-anak hebat yang sudah berani melukis masa depannya dan kita akan meraih mimpi dan cita-cita kita dengan semangat dan kerja keras serta doa kepada yang Maha Menentukan.
Kelas 8 Doremi terdiri dari Adara, Adnan, Agita, Aisyah, Alisha, Almer, Altair, Annoraiko, Aqeela, Arkaan, Calista,Cantona, Fadhlan, Fadluna, Fathia, Genzelo, Ibrahim, Lubna, Marwan, Arka, Ahza, Kynan, Razqa, Nadin, Nararya, Nayla, Prayoga, Raja, Reza, Rianti, Sofhie, Sean, Sheena, dan Tsar. Kelas yang terbentuk berasal dari kelas tujuh A, B, C, D, E, dan F yaitu enam kelas sehingga bercampur aneka kebiasaan dan budaya terbentuk dari satu tahun lalu. Kelas yang dinamis dan penuh warna berpadu menjadi satu dengan semangat meraih prestasi terbaik di kelas 8 dengan penuh irama dan nada sesuai nama kelas.
Semoga kalian sukses dengan segala target dan cita-citanya serta semoga dengan belajar Pendidikan Pancasila akan memudahkan kalian dalam mewujudkan mimpi dan harapan. Belajar terus dan terus belajar, semoga Allah memberkahi kita semua.

Selasa, 23 Juli 2024

Nikmat yang Mahal

Keseharian kita sesungguhnya banyak dilingkupi dengan berbagai kenikmatan. Bukan hanya satu, dua, atau sepuluh bahkan seribu sampai sejuta pun sepertinya kita tak sanggup untuk memghitungnya.

Kenikmatan itu akan terasa sebagai nikmat apabila nikmat tersebut telah diambil atau telah hilang dari diri kita karena telah kembali kepada pemilik yang hakiki. Oleh karena nya sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat yang ada dengan menjaga dan memanfaatkannya dengan sebaik baiknya dan penuh tanggungjawab.

Kita mungkin tidak merasakan bahwa dapat berjalan adalah sebuah nikmat, karena setiap hari nyatanya kita dapat berjalan dengan mudah. Namun pada saat sakit, ternyata berjalan itu sebuah kenikmatan yang sangat luar biasa. Kita bisa mengingat dengan saudara atau kerabat atau teman yang sedang diuji dengan sakit, hanya tertidur lemas, untuk duduk pun susah, berdiri juga tidak bis apalagi berjalan.

Gambar: Kontrol kesehatan penting untuk menjaga sebelum sakit

Karena itu Allah swt senantiasa mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, sebab dengan bersyukur maka nikmat tersebut akan ditambah. Sebaliknya jika kita kafir nikmat maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih.(Qs 14:7)

Gambar: olahraga salah satu cara menjaga kesehatan 

Nikmat yang sering dilupakan adalah nikmat sehat, nikmat kesempatan atau waktu luang (HR Bukhori). Sore kemarin berkunjung ke Rumah Sakit untuk keperluan kontrol ke dokter, nah di situlah kita benar-benar merasakan kita diberikan banyak nikmat kesehatan. Ada yang didorong pakai bed, ada yang pakai kursi roda, ada yang pakai tongkat, ada yang di ICU, dan lain lain.

Nikmat yang mahal itu salah satunya adalah nikmat sehat. Jaga, manfaatkan dan jadikan sebagai modal untuk berusaha dan beribadah kepada Allah swt. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah dengan olahraga dan istirahat yang cukup serta makanan yang sehat dan bergizi.

Silaturahmi

Silaturahmi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu aktivitas bertemu seorang atau beberapa orang dengan seorang atau beberapa orang di satu tempat atau di tempat berbeda atau pertemuan secara langsung atau tidak langsung.

Gambar: Bersilaturahmi dengan Pa Junaidi yang selalu berprestasi

Dalam ajaran agama, silaturahmi sangat dianjurkan karena selain dapat memperkuat hubungan juga dapat memperpanjang usia dan menambah keberkahan rezeki.  Silaturahmi dengan orang yang beraneka ragam pengalaman dan latar belakang akan pula menambah wawasan dan pengetahuan yang akan kita peroleh. Apalagi jika kita dapat bersilaturahmi dengan pribadi yng menginspirasi dan kaya prestasi.

Bersilaturahmi dengan bapak Junaidi M.Pd. M.Ag kepala SMPN 5 Padang adalah suatu kebahagiaan. Pertemuan dengan Pa Junaidi pertama kali pada tahun 2017 di Jakarta. Pada saat itu, kami, Junadi, Ramelan, Uswadin mendapat anugerah dapat berjumpa dalam acara anugerah Sekolah Sahabat Keluarga dari Kemdikbud. Kami bertiga menjadi perwakilan SMP yang mendapat anugerah penghargaan tersebut.

Gambar: Silaturahmi dengan pa H. Ramelan yang selalu optimis

Pa Junaidi dan pa Ramelan kepala SMP PAPB Semarang adalah sosok Kepala sekolah berprestasi. Banyak prestasi yang ditorehkan baik sebagai pribadi maupun sebagai pimpinan sekolah. Kami selalu belajar dan berkomunikasi untuk dapat meraih kebaikan bersama.


Rabu, 17 Juli 2024

EKSPO EKSTRAKURIKULER

Pendidikan memang tidak sekedar mencerdaskan otak semata, apalagi pendidikan di sekolah, pencerdasan harus secara menyeluruh. Prof Arief Rachman seorang tokoh pendidikan sering mengingatkan kita agar sekolah senantiasa mengembangkan minimal lima potensi pada siswa, yaitu mencerdaskan akal, menyehatkan badan, menghaluskan perasaan, menguatkan keimanan, serta mengokohkan silaturahmi/persaudaraan. Ini sejalan dengan yang disampaikan Howard Gardner pakar kecerdasan majemuk atau multiple intelligence bahwa manusia memiliki potensi kecerdasan yang beragam tidak hanya sebatas kecerdasan intelektual semata. Oleh karena nya sekolah senantiasa berupaya untuk mengembangkan potensi, bakat dan minat siswa baik melalui kegiatan akademik maupun nonakademik.

gambar: Sambutan dari pengelola sekolah Labschool

Sekolah-sekolah Labschool di awal tahun pelajaran senantiasa memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah kepada siswa baru, hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki gambaran tentang ekstrakurikuler apa yang akan diikuti. Kegiatan ini berupa ekspo ekstrakurikuler yang dilakukan oleh kakak kelas dengan dibantu oleh guru pembina masing-masing. Pertunjukan atau demo esktrakurikuler dilakukan di hall ataupun halaman sekolah, kakak kelas menunjukkan kebolehannya kepada adik kelasnya setalah mengikuti ekstrakurikuler. Dengan demo tersebut diharapkan adik-adik kelasnya banyak yang mendaftar menjadi peserta ekstrakurikuler. Ada juga meja-meja display atau stand atau ekstrakurikuler yang disajikan, agar siswa baru mendapat informasi yang lebuh lengkap sebelum memeutuskan bergabung menjadi anggota ekstrakurikuler.


gambar: kunjungan ekstrakurikuler KIR

gambar: kunjungan ke stand ekstrakurikuler

Acara pembukaan ekspo juga sangat meriah, selain ada sambutan dari sekolah, pengelola sekolah serta dihadiri pula pengurus POMG dan para siswa. Atraksi masih-masing ekstrakurikuler mulai dari Ekskul Bacaan Indah Al Quran, Ekstrakurikuler Bela Diri, Ekstarakurikuler Pencinta Alam, Seni Tari, Fotografi, Kuliner, KIR, Pramuka, sampai kelompok-kelompok pecinta anime, Futsal, Basket, Paskibra, Forografi, jurnalistik, dan lain-lain.

gambar: siswa palabsky yang berada di atas akan meluncur membawa banner ekspo

gambar: Demo Taekwondo


Pokoknya acara dibikin semeriah mungkin yang menambah gairah dan semangat para siswa baru dan kakak kelas yang mempromosikan ekstrakurikulernya. Kebanggan tersendiri bagi ekstrakurikuler yang berhasil banyak mendapatkan peserta baru yang berarti ekstrakurikuler tersebut akan terus berjalan di sekolah ini.
 

Bertemu kelas Hebat

Belajar bersama kelas 8E di tahun pelajaran 2024/2025 adalah kesempatan yang menyenangkan dan membahagiakan bagi saya sebagai guru Pendidikan Pancasila. Kelas yang sangat dinamis dan memiliki siswa yang berjumlah 34 anak-anak hebat merupakan gabungan dari enam kelas 7 yang naik kelas pada akhir tahun pelajaran lalu. Dinamika ingin saling mengenal dan beradaptasi dengan kelas serta teman baru menjadi suasana di awal tahun pelajaran ini. Mereka tampak ceria dan semangat memasuki kelas baru karena sudah menganal kehidupan dan dan budaya Labschool selama satu tahun di kelas 7.

Siswa-siswi kelas 8 E yang saya panggil kelas Excellent memiliki cita-cita yang tinggi dan target capaian pembelajaran yang tinggi pula. Mereka pun memiliki cita-cita yang beragam walaupun ada beberapa profesi impian yang sangat dominan dipilih oleh siswa. Ada target yang-target capaian pembelajaran dalam bentuk nilai mulai 80 sampai 100, target ini jika dirata-ratakan 9,4. Ada empat siswa menargetkan nilai di atas 80, delapan belas siswa bertarget meraih nilai di atas 90 dan sebanyak 12 siswa yang menargetkan 100. Sebuah target yang baik untuk memotivasi satu kelas untuk mendapat prestasi terbaik. Memang mendapat nilai 100 bukan suatu yang haram, oleh karenanya siswa boleh manergetkan nilai 100 untuk nilai akhir semester atau nilai akhir tahun. Pada kenyataannya nilai 100 ternyata dapat juga dicapai atau diraih oleh siswa yang komitmen dan konsisten serta tekad kuat belajar memahmi konsep materi sehingga pada saat asesmen segala persoalan dapat dijawab dengan baik.

Gambar: suasana kerja kelompok dalam memecahkan masalah



Kelas yang beranggotakan Rizky, Denis, Delfin, Biyyu, Safina, Aqella, Sami, Bram, Anargya, Faith, Arkan, Rania, Alysa, Yogi, Kevina, Jihan, Vito, Marsha, Gana, Altair, Alina, Andine, Rama, Raisya, Naura, Azka, Devdan, Aekan, Rafka, Firly, Kayana, Aksa, Calarissa dan Puan. Dari segi cita-cita ada 13 bercita-cita menjadi dokter dengan beragam spesialisasinya, delapan orang pengusaha, ada juga satu siswa yang dengan masing-masing bercita-cita menjadi guru, pilot, psikolog, arsitek, tentara, pelukis, animator, teknisi, konsultan, diplomat, pengacara dan presiden.

Gambar: Kelompok juara dengan mendapat 2 juara pertama



Cita-cita yang sudah ditanamkan semenjak SMP akan memberi semangat dan arah untuk siswa dalam menempuh pendidikan dan karier. Saya sebagai guru bangga dengan anak-anak hebat yang sudah berani melukis masa depannya dan kita akan meraih mimpi dan cita-cita kita dengan semangat dan kerja keras serta doa kepada yang Maha Menentukan.

Salam sukses 8E, semoga, kita dapat belajar bersama dan sama-sama belajar untuk kebaikan bersama. Semoga Allah yang maha kuasa mengabulkan cita-cita kalian.

Belajar di Jepang

Belajar di Jepang banyak cara dilakukan oleh kita untuk mengetahui dan mengambil pelajaran dari kesuksesan negeri sakura ini. Kemajuan dan kesuksesan Jepang telah diakui oleh dunia, setelah kehancuran negeri ini pasca perang dunia kedua. Kemajuan dan kesuksesan Jepang yang tetap meneguhkan dan menjaga nilai-nilai tradisi walaupun negeri nya semakin maju dan modern. 

Gambar: kunjungan ke kuil Shinto dan berfoto bersama


Salah satu cara untuk mengambil pelajaran dari Jepang adalah berkunjung ke negeri sakura secara langsung, dan tinggal bersama orang Jepang serta meraskan pembelajaran sekolah di Jepang.  Tentunya tidak kalah menarik adalah mengenal budayanya sekaligus tempat tempat menarik di sana.

Siswa- siswi SMP Labschool Jakarta sangat beruntung, mereka dapat menikmat hal itu, pada akhir tahun 2023 yang lalu mereka bersama guru dan pendamping berkunjung ke Jepang. Kegiatan yang berlangusng sembilan hari ini dikemas sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar berbagai aspek kehidupan di Jepang.

Menggunakan maskapai penerbangan ANA siswa terbang dari Soekarno Hatta menuju Haneda, dan dilanjutkan penerbangan menuju Osaka melalui bandara Itami . Dari sinilah petualangan dimulai. Siswa pertama kali datang mengunjungi pusat perbelanjaan Dotonbori di Jepang sebelum melakukan check in hotel. Esok pagi siswa mengikuti kunjungan ke Osaka Castle yaitu benteng yang terkenal karena pertahanan yang kokoh dengan dikelilingi air yang cukup dalam dan lebar. Siswa juga diajak berkunjung Osaka City Abeno Life Safety Learning Centre, yaitu pusat edukasi untuk keselamatan dalam menghadapi bencana. Di sini siswa mendapat penjelasan mengenai bagaimana masyarakt Jepang sudah dilatih dari kecil untuk selalu waspada, terutama gempa bumi, tsunami atau yang lainnya. kunjungan kedua tempat ini sangat menarik karena siswa dapat belajar menghargai sejarah dan belajar bagaimana perlunya memiliki kesadaran menghadapi bencana.

Gambar: Menggunakan baju kimono

Agenda lainnya adalah siswa belajar menggunakan Kimono, yaitu baju khas Jepang dan dengan menggunakan Kimono siswa diantar berkeliling mengunjungi Inarifushimi yaitu Kuil Shinto yang dipersembahkan untuk Inara yaitu dewa beras atau kesuburan. Siswa dengan berkimono melakukan foto di tempat-tempat atau spot yang unik dan menarik. Kuil ini banyak pengunjungnya, dan untuk sampai ke tempat ini harus berjalan kaki sekitar 1 kilo lebih dan melewati perkampungan/ pertokoan khas Jepang serta melintasi rel kereta api. Karena jalannya yang kecil sehingga bus besar tidak dapat masuk, oleh karena itu pengunjung diturnkan di pusat parkir bus, selanjutnya pengunjung berjalan kaki menuju kuil tersebut.

Selanjutnya ada kegiatan Tea Ceremony experience (sakai risho no mori), yaitu merasakan minum teh khas Jepang dengan tata cara nya yang unik dan penyajian yang khas pula. kegiatan ini dilakukan di sebuah gedung yang cukup besar dan sebelum minum peserta diberikan penjelasan tata cara dalam meminum teh tersebut.

Gambar: Kunjungan ke Tokyo University

Hari berikutnya para siswa mengadakan Cultur Exchange mengunjungi Seishin Gakuen Secondary School dan Utano Junior High school. di kedua sekolah ini siswa berinteraksi dengan siswa lokal dengan terlebih dahulu menampilkan paduan suara siswa yang menyanyikan lagu Jepang, dan para siswa juga mempresentasikan profile sekolahnya dengan bahas Inggris. Selanjunya siswa melakukan kegiatan belajar bersama di kelas dengan berkelompok yang anggotanya gabungan antara siswa Labschool dengan siswa Jepang. Pada saat bersamaan pihak sekolah juga melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan kedua sekolah tersebut yang berisi kesepakatan untuk menjalain kerjasama pendidikan demi kebaikan dan kemjuan pendidikan di kedua sekolah.

Gambar; Siswa Jepang dan Labschool berkolaborasi dalam kelompok


Gambar; Berfoto bersama setelah penampilan budaya

Usai melakukan kunjungan sekolah, siswa selanjutnya mengikuti kegiatan home stay, dimana siswa merasakan tinggal bersama dan menginap di keluarga Jepang selama satu malam. Di sini benar-benar siswa mengalami dan merasakan tinggal bersama keluarga Jepang di kampung yang masih sederhana jauh dari hingar bingar kota. 

Perjalanan di Jepang menggunakan bus pariwisata yang selalu stand by mengantar rombongan dari satu lokasi ke lokasi lain. Ada fariasi perjalanan untuk menambah pengalaman yaitu menggunakan kereta lokal Jepang semacam commuter line dan dilanjutkan dengan memakai kereta cepat kebanggan Jepang, yaitu Sinkansen. Walau tidak terlalu lama, namun kita merasakan menjadi masyarakat Jepang yang menggunakan tansportasi publik menuju tempat kerja.

Pengalaman yang tidak kalah menarik adalah para siswa belajar Japanese Calligraphy yaitu menulis huruf huruf jepang Hiragana dengan teknik yang tepat. Siswa diajari bagaimana menulis nama diri dengan bahasa Jepang. Kegiatan yang berlangung selama dua jam lebih dan mengambil di sebuah gedung sekolah yang sudah tutup karena sudah tidak ada murid usia sekolah. Suasan kelas khas Jepang dengan meja dan kursi kayu serta peninggalan alat-alat dan benda laboratorium yang masih terawat. Saat di kelas ini terasa kita berada di ruang kelas SD inpres yang sangat sahaja namun membawa kedamaian di hati. Siswa kemudian melanjutkan kursus bahasa Jepang singkat di sekolah bahasa, disini diajarkan bahasa Jepang keseharian yang digunakan masyarakt Jepang dalam kehidupan baik di rumah, sekolah maupun pusat perbelanjaan. Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat menerapkan saat di pusat keramaian seperti menayakan tempat sampah dan toilet, karena tidak semua orang Jepang faham bahasa Inggris.

Gambar: Belajar menulis huruf Hiragana Jepang

Selanjutnya perjalanan dari Osaka menuju ke Tokyo dengan menggunakan pesawat ke Haneda dan selanjutnya berkunjung ke Tokyo University, di sini bisa bertanya kepada mahasiswa Indonesia yang belajar di University, sambil berkeliling kampus siswa dapat menayakan tentang seluk beluk perjuangan belajar di luar negeri. Siswa juga dapat merasakan suasana makan di kantin yang luas dan menampung ribuan mahasiswa. Siswa juga bisa berbelanja cindera mata kampus yang di jual di toko di salah satu sudut kampus mulai switer, ballpon, topi, kaos, dll.

Kesempatan yang menarik adalah siswa dapat berkunjung ke Coin Factory (Japan Mint Saitama Branch) yaitu tempat pencetakan koin mata uang Jepang mungkin kalau di Indonesia seperti Peruri. Di sini siswa dapat melihat proses pembuatan uang koin Jepang secara langsung dan melihat pembuatan pin yang dikeluarkan pemerintah Jepang untuk penghargaan atau pangkat kepada warga yang mendapatkannya seperti untuk keluarga raja, militer, tamu kehormatan, dll. Sore menjelang malam anak-anak diajak untuk cuci mata dan mencari oleh-oleh di Akihabara.  Bayak barang-banrang branded dan oleh-oleh khas Jepang yang harganya lumayan bersaing.

Acara yang membuat anak-anak tersihir adalah pada saat kunjungan ke Gundam Factory Yokohama, yaitu menyaksikan robot Gundam yang RX-78-2 dengan ukuran tinggi 18 meter dan berat sekitar 25 metrik ton. Pembuatan Gundam dimaksudkan untuk memperingati 40 tahun penayangan serial TV "Mobile Suit Gundam". Siswa lebih tertarik lagi karena salah satu profesor yang membangun robot gundam adalah orang Indonesia yaitu Prof Pitoyo Peter Hartono, seorang diaspora yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Nagoya. Para siswa pun mendapat penjelasan proses pembuatan robot yang memakan waktu empat tahun lebih. Usai penjelasan siswa dapat menyaksikan robot gundam bergerak dan bermanuver, dilanjutkan berfoto bersama dengan profesor.


Gambar: berfoto bersama Prof Pitoyo

Kunjungan berikutnya adalah ke Asakusa (Sensoji Temple& Nakamise Street) kunjungan ke Kuil Asakusa yang dekat pusat keramaian kota, siswa juga bisa sambil berbelanja oleh-oleh khas Jepang dengan beraneka ragam. Puncak untuk shopping bagi yang memiliki hobi belanja yaitu di daerah Shibuya Shopping District. Beragam produk manca negara banyak tersedia di sini, seperti sepatu, fashion dan bermacam games. 

Gambar: Berfoto bersama di depan robot Gundam

Acara sebelum pulang ke tanah air adalah mengunjungi Tokyo Disney Sea, siswa hampir seharian menjelajah wahana disney yang ada dekat laut ini. Tidak ada kata lelah dan letih untuk anak-anak, semua wahana hampir di coba sambil sesekali menikmati makanan di sana. Esok paginya siswa kembali ke tanah air setelah menjelajah Jepang sekitar satu pekan. Perasaan senang dan bahagia tersimpan di benak para siswa.