Sikap demokratis di kalangan siswa dapat ditumbuhkembangkan di lingkungan kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, masyarakat, maupun keluarga. Sikap demokratis yang tertanam sejak dini akan memberikan pengaruh yang baik kepada seseorang dalam kehidupannya pada masa yang akan datang saat yang bersangkutan telah memiliki hak-hak politik yang penuh sebagai warga masyarakat dan warga bangsa.
Kondisi dan suasana demokratis perlu diciptakan dan dikembangkan oleh lingkungan agar warga muda bangsa memiliki persepsi yang baik terhadap pelaksanaan kehidupan berdemokrasi. Menyadari hal tersebut maka, SMP Labschool Cibubur melaksanakan pendidikan berdemokrasi melalui pemilihan pengurus OSIS dan MPK.
Dalam hubungannya dengan suksesi kepemimpinan siswa maupun
pembelajaran demokrasi di sekolah, Labschool telah menerapkan prinsip-prinsip
demokratis dalam pelaksanaannya. OSIS sebagai organisasi siswa intra sekolah
merupakan suatu wadah dalam menyalurkan dan mengembangkan bakat, potensi
kepemimpinan dan keorganisasian serta kerja sama siswa, berjalan sangat dinamis
dan aktif. Betapa tidak, dari mulai rekrutmen sampai dengan pemilihan ketua
serta pelantikannya memerlukan waktu yang cukup lama dan melalui cara yang sangat
menarik.
Untuk menjadi pengurus OSIS setiap siswa harus memiliki sertifikat
Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( DKS), Sertifikat MOS, dan sertifikat SAKTI
(Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa Teladan Indonnesia). Sertifikat itu telah
dimiliki oleh siswa setelah mereka mengikuti kegiatan di kelas I. Persyaratan utama menjadi pengurus adalah: Siswa kelas II dan harus berbadan sehat yang
dinyatakan oleh dokter serta nilai akademis selama kelas I rata-ratanya lebih besar atau sama dengan 8,0 ( delapan komanol). Setelah syarat tersebut terpenuhi maka calon pengurus
OSIS harus mampu bersaing secara sehat dengan teman-temannya. Sebab dari
struktur kabinet OSIS yang ada hanya menyediakan 40-an kursi. Sementara
pendaftar untuk menjadi pengurus OSIS dan MPK melebihi dari seratus tigapuluhan siswa. Oleh karena itu diadakan
seleksi yang anggotanya adalah guru dibantu dengan pengurus OSIS.
Adapun materi seleksi meliputi, kedisiplinan kehadiran, pengetahuan
baris berbaris. Nilai rapot, tes fisik serta ketepatan melaksanakan tugas dan tidak
kalah pentingnya adalah masalah sikap siswa merupakan faktor penentu untuk lolos seleksi. Setelah dinyatakan
lulus maka dari calon yang lolos dapat mengajukan diri menjadi calon Ketua Umum
OSIS/ MPK, biasanya sekitar 4 sampai 8 orang. Dari jumlah tersebut maka sebelum
dipilih langsung oleh siswa akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit
and proper test). Siswa yang lolos dalam uji tersebut selanjutnya
dapat membuat tim sukses untuk melakukan kampanye kepada seluruh siswa baik
kampanya lisan maupun tulisan dalam upaya mendapat dukungan
sebanyak-banyaknya dari siswa..
Kampanye dilakukan secara tulisan maupun lisan, secara tulisan
masing-masing calon membuat profil/biodata pribadi yang ditempelkan di papan
pengumuman sekolah. Di samping itu para tim sukses dan promotor juga membuat tulisan maupun pamflet yang ditempel
di sudut-sudut sekolah atau membuat simbol nomor dengan jari tangannya. Kampanye tulis dilakukan
dengan cara–cara yang baik dan tidak membuat kata-kata yang menjatuhkan
satu calon terhadap calon lainnya.
Gambar: Calon Ketua OSIS/MPK dan promotor dengan pakain daerah berkampanye di depan seluruh siswa |
Kampanye lisan dilakukan calon ketua umum yang masing-masing
didampingi oleh promotornya untuk menyampaikan visi dan misinya di depan
seluruh siswa dari kelas VII sampai IX yang berjumlah sekitar 600an siswa. Calon
ketua harus mampu menyampaikan program-program secara langsung dan harus siap
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa. Masing-masing calon
ketua umum diberikan waktu kampanye selama 20 menit.
Setelah masa tenang satu hari maka siswa diberikan kesempatan
memilih calon ketua umum OSIS dan MPK secara
langsung, umum, bebas dan rahasia. Pemilos (Pemllihan OSIS) dilakukan
selama satu hari, petugas pemungutan susara mendatangi kelas perkelas secara
bergiliran lima orang siswa dipanggil
keluar untuk memilih. Setelah selesai pemungutan suara di kelas maka ada berita
acara yang harus diisi oleh perwakilan kelas, guru dan panitia pemungut
suara (PPS).
Apabila semua kelas telah selesai, maka kotak suara di segel
dan dibuka kembali saat penghitungan suara. Pelaksanaan penghitungan suara
dilakukan dihadapan seluruh siswa dan peraih suara terbanyak langsung
ditetapkan sebagai ketua umum, dan yang
tidak menang otomatis akan mendampingi ketua terpilih sebagai pengurus harian.
Setelah terbentuk maka ketua terpilih diberikan kesempatan menyusun kabinet OSIS serta nama
OSIS mereka. Karena budaya di Labschool setiap OSIS memiliki nama angkatan
sendiri-sendiri, misalnya OSIS Prawiratama Abimata disingkat "PRAMA", nama-nama tersebut memiliki makna sendiri seperti : pemimpin yang
sehati yang memiliki tugas mulia dan suci. Selanjutnya kabinet OSIS dan MPK akan mengalami prosesi pelantikan yang tidak kalah menarik dan membanggakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar